JAKARTA - Hari ini empat tahun lalu, 30 Oktober 2018, Presiden Jokowi meresmikan pembukaan Kongres Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) XX. Persmian itu dilakukan Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ia pun menyampaikan pesan khusus kaum wanita. Bagi Jokowi, wanita Indonesia memiliki kemampuan lebih. Dalam kehidupan sehari-hari saja, wanita dapat menjelma sebagai apa saja. Sebagai istri, ibu, maupun pekerja. Pun Jokowi mengajak WKRI untuk menjunjung tinggi perihal perbedaan.
Tanggung jawab sebagai wanita cukup besar. Ia kuat. Bahkan, ia dapat melakukan segalanya. Dari urusan dapur, bekerja, hingga mendidik anak. Pandangan itulah yang disampaikan Jokowi dalam Kongres WKRI.
Baginya wanita memiliki keunggulan dibandingkan kaum laki-laki. Harapan hidup wanita lebih tinggi. Jokowi mengatakan semua itu bukan berasal dari omongannya tapi dari penelitian Harvard Business. Ia ikut bercerita bahwa dalam kepemimpinannya keterwakilan wanita dalam kabinet cukup tinggi.
Jokowi tercatat pernah menempatkan sembilan wanita dalam jajaran menterinya. Kehadiran wanita pada pemerintahan sebelumnya paling tinggi hanya tiga atau empat orang saja.
Kehadiran wanita itu, cukup menjadi bukti Jokowi mengakui peran hebat para wanita. Bahkan, wanita dianggapnya dapat bekerja sebaik laki-laki. Kadang pula saling melengkapi. Semuanya dilakukan untuk satu misi: kemajuan Indonesia.
“Perempuan memiliki otak yang lebih aktif dalam merespons empati. Ini menurut World Economic Forum. Kemudian, wanita/perempuan mempunyai kemampuan multitasking yang lebih tinggi dibandingkan lelaki. Jadi kalau diberikan tugas yang multi itu perempuan mempunyai kemampuan yang lebih. Ini menurut Public Library Science. Dan dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan multitasking perempuan ini memang benar jauh lebih hebat dibandingkan laki-laki.”
“Coba kita lihat, kemarin waktu Asian Games, kita dapat 31 emas, 12 emas disumbangkan oleh atlet perempuan. Ada Defia Rosmaniar, ada Lindswell Kwok, ada Aries Susanti, dan yang lain-lainnya. Tapi yang diramaikan pas saya naik sepeda motor, bukan emasnya tadi. Harusnya emasnya tadi gitu lho, prestasinya mestinya. Kalau saya naik sepeda motor itu, itu pertunjukan dan hiburan. Beda,” ungkap Jokowi sebagaimana dikutip laman Sekretariat Kabinet.
Orang nomor satu Indonesia itu tak melulu membahas perihal peran wanita Belanda. Jokowi pun ikut mengajak WKRI ikut melanggengkan semangat toleransi. Apalagi Indonesia berasal dari ratusan suku bangsa yang beragam.
Keberagaman pun telah menjadi identitas Indonesia yang harus dijaga. Itulah kebanggaan Indonesia. Jokowi mengharapkan WKRI turut serta menjaga persatuan, persaudaraan, dan kerukunan.
BACA JUGA:
“Artinya apa? Negara ini negara besar, negara besar. Kita diberikan anugerah oleh Tuhan keberagaman. 714 suku ini sangat besar sekali. Sangat besar sekali. Coba dibandingkan dengan Singapura. Saya pernah bertanya ke Duta Besar Singapura, ada berapa suku di Singapura. Empat, kita 714. Di Afghanistan, bulan Januari saya ke Afghanistan, saya tanya ada berapa suku di Afghanistan. Tujuh suku, tujuh, kita 714. Di sana tujuh, di sini 714.”
“Betapa perbedaan-perbedaan dan keragaman ini memang sudah menjadi anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita bangsa Indonesia. Inilah yang patut kita syukuri dan harus kita pelihara, harus kita rawat persatuan kita, persaudaraan kita, kerukunan kita. Karena aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, adalah kerukunan, adalah persaudaraan,” tutup Presiden Jokowi.