Bagikan:

JAKARTA - Hari ini, 58 tahun silam, presiden Prancis Charles de Gaulle selamat dari salah satu upaya pembunuhan. Charles de Gaulle adalah salah satu politisi paling terkenal dalam sejarah Prancis yang sering jadi target pembunuhan.

Dia bertahan lebih dari 30 percobaan pembunuhan dalam hidupnya, yang diduga melibatkan CIA. Salah satu kisahnya adalah, kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada sopir yang tepercaya dan peran utama mobil Citroen. 

Saat itu, sebuah kelompok bernama OAS (Organisasi Tentara Rahasia) merencanakan upaya pembunuhan terhadap De Gaulle, yang mereka yakini telah mengkhianati Prancis dengan menyerahkan Aljazair kepada kaum nasionalis Aljazair. Menjelang senja, de Gaulle dan istrinya sedang berkendara dari Istana Elysee menuju Bandara Orly. Saat Citroen DS hitamnya melaju di sepanjang Avenue de la Liberation di Paris dengan kecepatan 70 mil per jam, 12 pria bersenjata OAS melepaskan tembakan ke mobilnya. 

Melansir History, Sabtu, 22 Agustus, diketahui bahwa sebanyak 140 butir peluru menghujani mobil tersebut, sebagian besar datang dari belakang. Tembakan tersebut menewaskan dua pengawal presiden yang menggunakan sepeda motor, menghancurkan kaca belakang mobil dan menusuk keempat bannya. Meskipun mobil Citroen mengalami selip roda depan, sang sopir mampu melaju keluar dari selip dan berkendara ke tempat yang aman. 

Diketahui, itu semua berkat sistem suspensi mobil Citroen DS yang superior. De Gaulle dan istrinya tetap menundukkan kepala dan keluar tanpa cedera. Frederick Forsyth mendramatisasi peristiwa penembakan itu dalam novel larisnya berjudul The Day of the Jackal, yang kemudian dibuat menjadi film. 

Selain ditembak, De Gaulle juga pernah mengalami sasaran pembunuhan dengan cara diracun. CIA terlibat dalam upaya menggulingkan De Gaulle karena banyak alasan, mulai dari keterlibatan De Gaulle dalam ketergantungan Aljazair, banyaknya minyak di Aljazair yang diinginkan juga karena De Gaulle menentang Perang Vietnam. 

CIA didekati oleh para pembangkang Prancis yang menginginkan bantuan dengan meracuni cincin yang dipakai oleh seorang tentara tua untuk acara militer. Setelah menjabat tangannya, De Gaulle diyakini akan jatuh mati dan pembunuhnya akan pergi begitu saja. Namun acara tersebut tidak pernah berjalan.

Berkat Mobil Citroen DS

Citroen DS memiliki debut yang sensasional di Paris Motor Show pada 1955. Bentuknya yang ramping menonjol di antara mobil-mobil bersirip ekor dan berlapis krom yang populer di era itu. Jauh dari 2CV Citroen yang terkenal, DS memiliki mesin 1,9 liter dan sistem perpindahan gigi, kopling, kemudi dan rem yang bertenaga. Aspek puncaknya, bagaimana pun, adalah sistem suspensi hidropneumatik yang secara otomatis menyesuaikan ketinggian mobil agar tetap rata dan memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan kendali dengan lebih mudah. 

Di hari pertama Citroen DS dikenalkan, ada 12 ribu pesanan untuk mobil tersebut. Citroen DS lantas dikenal sebagai moda transportasi yang disukai warga Prancis yang kaya dan paling berkuasa.

Pada 1969, De Gaulle yang telah mengetahui bahwa ia berutang nyawanya kepada mobil Citroen, mencegah penjualan langsung pabrikan mobil utama di Prancis kepada pembuat mobil Italia, Fiat. De Gaulle juga membatasi saham yang dapat dibeli Fiat yaitu hanya 15 persen. Pada 1975, untuk mencegah potensi kebangkrutan, Pemerintah Prancis memutuskan untuk mendanai penjualan Citroen kepada sebuah grup yang mencakup saingannya di Prancis, Peugeot. Hasilnya adalah PSA Peugeot Citroen SA, dibentuk pada 1976.