Review Film <i>Sinkhole</i> Film Bencana yang Menghangatkan Hati Keluarga
Film Sinkhole

Bagikan:

JAKARTA - Korea menambah daftar panjang film bencana lewat film Sinkhole. Film ini bercerita tentang penghuni sebuah gedung apartemen yang tidak sehat yang menemukan diri mereka terjebak ratusan meter di bawah tanah setelah hujan lebat menyebabkan seluruh struktur menghilang ke dalam lubang pembuangan yang berpotensi mematikan.

Awalnya Park Dong-wan (Kim Sung-kyun) merasa senang dan puas setelah 11 tahun menabung akhirnya bisa membeli apartemen dengan tiga kamar yang ideal untuk keluarganya. Mereka bersemangat tentang apartemen baru mereka, yang berarti perjalanan harian Dong-wan ke pekerjaan kantor manajemen menengahnya akan jauh lebih pendek.

Masalah mulai disadari ketika kelereng putranya menggelinding ke arah jendela dengan sendirinya jika ditaruh di lantai. Bangunan itu dihuni empat keluarga lainnya yang diperlihatkan secara sekilas. Cuma keluarga Man-su yang diperlihatkan secara utuh bersama dengan anak remajanya yang bermuka masam, Seung-Tae (Nam Dae-reum).

Saat Seung-hyeon (Lee Kwang-soo) dan Eun-ju (Kim Hye-ju) berkunjung untuk merayakan kepindahan Park Dong-wan, hal lain terjadi. Bangunan itu ambles hingga ratusan meter ke dalam lubang pembuangan. Mereka yang terkurung dalam bangunan itu harus bertahan menunggu bantuan untuk selamat.

Tapi misi penyelamatan itu bukanlah sesuatu yang mudah karena labilnya tanah membuat penyelamatan tidak bisa dilakukan dari atas. Yang terjebak dalam lubang pembuangan, harus mencari jalan untuk kembali ke permukaan.

Sebenarnya, secara CGI film ini jauh dari kata sempurna. Bencana yang terkesan mengada-ada karena kerusakan tanah hanya terjadi di dalam bangunan itu saja terasa janggal. Namun, lupakanlah CGI yang serba tanggung.

Memaksakan adegan penyelamatan dengan kabel yang berakhir dramatik dengan tatapan mata  Seung Hyeon dan Eun Ju yang saling bertemu dan jatuh cinta, bukannya romantis malah sukses membuat tertawa. 

Namun, cerita sosial dan satir yang disampaikan dalam film ini menjadi drama yang menarik. Kritik sosial pekerja kelas menengah yang kesulitan untuk memiliki rumah sandiri di Seoul. Butuh waktu hingga puluhan tahun bagi setiap pekerja untuk memiliki rumah yang layak bagi keluarga rasanya tak jauh beda dengan pekerja menengah di Indonesia. Ini bisa membuat penonton senyum-senyum sendiri ketika menontonnya.

Perubahan emosi pada setiap karakter dalam kondisi terjebak dalam lubang yang dalam menarik untuk disimak. Kesulitan menghadirkan kehangatan, bahkan pada orang yang tidak dikenal sebelumnya. Ini yang membuat film Sinkhole menarik ditonton sampai akhir.

Tetap saja, bencana akan menghadirkan duka. Komposisi lengkap soal rasa yang ditawarkan ini membuat banyak makfum pada hal-hal yang terkesan dipaksakan untuk misi penyelamatan di film ini. Pada akhirnya, keluarga adalah tempat yang hangat untuk pulang.