Album <i>Fine Line</i>, Ungkapan Patah Hati Seorang Harry Styles
Harry Styles (Instagram @harrystyles)

Bagikan:

JAKARTA - Album kedua Harry Styles akhirnya rilis ke publik. Fine Line jadi judul lagu yang dipilih untuk mewakili album ini. 

Sejak pengumuman album pada awal November, para penggemar sudah mulai menerka-nerka konsep apa yang akan dibawa Styles pada album terbarunya ini. Kepada radio Capital FM, Harry Styles sempat menjelaskan pemilihan judul Fine Line, sebagai salah satu lagu favoritnya.

“Ini mendeskripsikan saya tentang proses dalam membuatnya dan bagaimana album ini memiliki jenis lagu yang berbeda. Ini adalah satu dari lagu favorit saya,” ungkap Styles kepada Capital FM, Jumat, 13 Desember.

Album Fine Line berisi 12 trek yang dibuat oleh Harry Styles bersama teman-teman penulisnya yaitu Kid Harpoon, Jeff Bhasker, Greg Kurstin, Amy Allen, Mitch Rowland, Sammy Witte, Ilsey, dan Tyler Johnson.

Keselarasan mereka dalam menggubah trek demi trek dalam album Fine Line membuat album ini menjadi sebuah cerita yang berkesinambungan. Sebelum merilis Fine Line secara penuh, Harry Styles memancing pendengar dengan lagu soul Lights Up.

Sebelumnya, ia merilis Watermelon Sugar yang kental dengan sisi 80'an. Terakhir, ada trek lagu Adore You beserta cerita Eroda yang merupakan pulau fiksi dalam Adore You.

Beberapa bulan lalu saat sesi wawancara dengan Rolling Stone, Styles mendeskripsikan album Fine Line dengan patah hati dan seks.

Ungkapan perasaan Styles memang terasa di setiap trek lagunya. Golden jadi lagu trek pembuka dari album Fine Line yang akan memulai cerita tersebut.

Cerita tentang takut ditinggal karena hati akan patah menjadi andalan Styles dalam trek ini. Lompat pada trek kelima, Cherry, menjadi lagu yang paling mendeskripsikan perasaan Styles untuk Camile Rowe, model asal Prancis yang diselingkuhinya. 

Cherry adalah curahan hati Styles tentang perasaan rindu dan kepingan memori kala bersama. Kami tidak ingin terdengar seperti bergosip, namun lirik bagian "Does he take you walking round his parents’ gallery?" sarat akan tentang siapa yang Styles maksud dalam lagu Cherry. 

Ditambah lagi, di akhir lagu, kita bisa mendengar sebuah rekaman suara perempuan yang berbicara dalam bahasa prancis secara samar-samar.

Trek Falling juga menjadi cara Styles bercerita mengenai rasa kehilangan. Lagu To Be So Lonely dengan sigap memberi ruang bagi Styles untuk jujur - bahwa hubungan yang telah berakhir ini adalah salahnya. Lirik "Don’t Call Me Baby" seakan menyambung trek Cherry dan mengarah kepada seseorang yang sama.

Trek kedelapan, She, memiliki getaran yang sama seperti lagu Two Ghosts dari album pertama Harry Styles. Lagu dengan durasi terpanjang dalam album Fine Line ini seperti memberi sisi nostalgia dari album pertamanya.

Mengutip dari Rolling Stone, trek Sunflower, Vol. 6 memiliki sisi kepantaian dan lagu ini bisa disandingkan dengan Vampire Weekend.

Sementara pada trek Canyon Moon menjadi wadah Harry Styles tentang rasa rindu akan rumah - entah itu berupa seseorang atau sebuah tempat. Pastinya lagu ini cocok didengarkan kala sedang dalam perjalanan jauh. 

Pada trek Treat People With Kindness kembali diisi dengan harmonisasi latar belakang vokal yang padu. Kata-kata Treat People With Kindness sudah menjadi slogan yang dipakai Styles dalam merchandise tur konsernya sejak lama.

Bukan sebuah kampanye, tetapi Styles kerap menyerukan kalimat ini - termasuk menjadi teaser menjelang hadirnya album Fine Line. Trek terakhir sekaligus penutup album ini adalah Fine Line, lagu yang memiliki arti sendiri untuk Styles.

Pada bait lirik "We’ll be a fine line, we’ll be alright" yang dinyanyikannya secara berulang dalam bagian reff menjadi pengingat bagi Styles dalam proses kesembuhan hatinya sekaligus menutup buku jalinan cerita ini.

Secara keseluruhan, album Fine Line memiliki beberapa lagu yang mudah saja dilupakan tetapi beberapa lagu lainnya akan membekas di kepala sampai beberapa waktu ke depan - tergantung seberapa banyak mendengarkan album ini.

Styles bukan hanya bintang besar tetapi juga seorang pria yang punya hati. Baginya, rasa sakit hati tidak selalu harus ditutup rapat, tetapi ada saatnya perlu diceritakan, dibagikan, dan digubah menjadi sebuah album yang indah - menjadikan album Fine Line sebagai karya jujur Harry Styles dalam bermusik. Album Fine Line sudah bisa didengarkan secara rilisan fisik maupun digital.