Bagikan:

JAKARTA - Tanaman jade atau yang lebih dikenal dengan tanaman giok merupakan tanaman asli dari benua Afrika. Tanaman ini sering dikategorikan sebagai tanaman sukulen karena punya rupa yang mirip yaitu berwarna hijau mengilap, tebal, dan berdaging. Padahal tanaman jade dan sukulen berbeda.

Jika Anda sedang mencari tanaman untuk menghias interior rumah tapi bosan dengan jenis sukulen, mungkin jade bisa jadi pilihan. Melansir Dekoruma, Senin 2 Agustus, dari 150 jenis jade, ada 3 jenis tanaman jade yang paling banyak dipilih orang sebagai tanaman hias. Apa saja?

Crassula Arborescens

Jenis tanaman jade Crassula arborescens seringkali disebut sebagai Silver dollar. Bentuk daunnya agak melonjong. Warnanya hijau keabu-abuan. Di sekeliling daunnya terdapat garis tipis berwarna merah. Jenis yang satu ini bisa tumbuh hingga tinggi 1,2 meter.

Pada musim tertentu, bunganya yang berwarna pink akan bermekaran dengan cantik. Durasi mekarnya cukup lama, bisa mencapai satu musim. Crassula arborescens paling cocok dijadikan tanaman dalam ruangan karena tidak membutuhkan banyak sinar matahari.

Portulacaria Afra Aurea

Jenis tanaman jade yang satu ini berasal dari Namibia. Daunnya berukuran kecil-kecil dan tumbuh dengan amat rimbun bagaikan semak-semak. Warna daun di bagian bawah adalah hijau, sedangkan semakin ke atas, daunnya berwarna kuning. Oleh karenanya, jenis tanaman jade ini akrab dengan sebutan The Yellow Elephant Bush.

Crassula Ovata ‘Hobbit’

Jenis Crassula ovata ‘hobbit’ ini cukup unik. Daunnya tidak lonjong atau melebar, malahan tergulung bagaikan tabung atau terompet. Ukurannya mungil dan posisi daunnya sangat berdekatan satu sama lain. Warnanya hijau cerah dengan sedikit semburat merah di bagian ujung atas.

Pada musim mekar, tanaman ini akan menghasilkan bunga dengan bentuk bintang dan berwarna putih. Jenis Crassula ovata hobbit ini cocok dijadikan tanaman outdoor atau indoor. Tanam di pinggir kolam ikan atau dalam pot, lalu letakkan di sudut jendela interior Japandi, agar tampak lebih sempurna.