JAKARTA – Setiap orang pernah merasakan sedih, kehilangan, kecewa, dan marah. Tetapi kenyataan terus bergulir dan perlu segera diatasi. Bagaimana cara Anda mengelola perasaan tak karuan ketika menerima kabar yang tak menyenangkan?
Mekanisme seketika yang dialami tubuh ketima menerima kabar buruk adalah fight-or-flight. Menerimanya lantas mengambil solusi termasuk risikonya atau lari dari kenyataan dan berpayung kesedihan.
Dilansir Medical News Today, Rabu, 28 Juli, pada situasi tersebut adrenalin mungkin meninggi. Pikiran akan berpacu dengan skenario terburuk. Paling mungkin perlu dilakukan dalam waktu singkat adalah mengatur napas dan menata hati agar lebih tegar.
Untuk melupakan, memang tidak bisa secepat angin. Tetapi merespons ketegangan bisa dengan mekanisme coping seperti cara berikut ini.
Menerima emosi negatif
Menghindari emosi negatif, menurut penelitian yang dilakukan oleh University of California, dapat menyebabkan lebih stres daripada menghadapi dan menerimanya. Dari temuan tersebut, merangkul suasana hati yang lebih gelap justru bisa membantu seseorang merasa lebih baik dalam jangka panjang.
Ulangi membaca kabar buruk
Mengulangi membaca atau mendengar pemaparan tentang berita buruk tersebut bisa menetralisir suasana hati. Sebab menghindari situasi seringkali yang terpikir justru berlawanan dengan intuisi dan membuat seseorang lebih memikirkannya.
BACA JUGA:
Mengatur ulang sudut pandang
Ketimbang merenungkan kabar berita yang membuat tertekan dan sedih, terkadang seseorang butuh mengatur ulang sudut pandang. Cara berpikir seseorang tentang suatu kabar bisa menentukan dalam melihat situasi serta membangun perspektif secara keseluruhan.
Meski tidak setiap situasi bisa dikendalikan, tetapi mekanisme ini bisa membentuk kembali respons kognitif dan mengubah reaksi. Mengatur ulang sudut pandang ini berguna untuk menemukan interpretasi yang lebih positif tentang kejadian buruk yang dialami.
Belajar mengatasi kesulitan
Kesulitan dalam hidup tidak bisa dihindari, tetapi belajar mengatasi kesulitan membuat seseorang yang lebih tahan banting. Caranya, bisa dengan menulis jurnal secara rutin sebagai penanda untuk bangkit dari keterpurukan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Psychological Association menunjukkan bahwa menulis jurnal merupakan salah satu solusi efektid untuk remaja, meski bisa dilakukan siapa saja, ketika menghadapi kesusahan.
Berbaik hati pada diri sendiri
Kabar buruk dalam bentuk apapun, perlu diterima tetapi tetap bersikap baik pada diri sendiri. Seperti dengan menjaga kesehatan tubuh maupun mental. Langkah praksisnya, bisa dengan melakukan meditasi secara rutin yang terbukti efektif mengurangi rasa khawatir.
Langkah lainnya, konsumsi makanan sehat, jaga gaya hidup tetap sehat, dan cara-cara lain untuk memperhatikan diri sendiri.