JAKARTA - Thuzar Wint Lwin dari Myanmar mendapat predikat Best National Costume di Miss Universe 2020. Kostum ini mengalahkan 73 kostum lainnya yang ada di panggung Miss Universe 2020, bahkan kostum komodo yang dikenakan Puteri Indonesia 2020 Roro Ayu Maulida Putri juga kalah.
Dikutip dari Instagram @thuzar_wintlwin, kostum yang dikenakan Lwin merupakan salah satu pakaian etnik Myanmar yang khusus dikenakan oleh wanita Chin pada upacara adat, khususnya pada festival "Khwang Cawi".
Di masa lalu, kepala penguasa dan orang-orang kaya dari Hakha, Negara Bagian Chin memproklamasikan festival "Khwang Cawi" untuk menghormati kekayaan kebijaksanaan, kesedihan & keindahan belahan jiwa mereka dan, saat ini, untuk putri kesayangan mereka juga.
Pada hari itu, seorang wanita Chin yang gagah dan gagah berani dihiasi dengan perhiasan perak antik, kerajinan tangan tradisional yang berwarna-warni, dan kain tenun tangan.
"Dalam kostum ini, kita dapat mengidentifikasi keterampilan menenun halus wanita Myanmar dan citra seorang wanita Myanmar yang gagah dan berani," tulis Wint Lwin.
Jika dibandingkan dengan gaun komodo, Ayu Maulida dalam Instagram @ayumaulida97 menjelaskan kostum bertajuk Komodo Dragon secara tehnis saja. Maulida menjelaskan materi logam dan lampu LED yang dipasang di gaun tersebut. Tidak nilai dan pesan yang disampaikan secara khusus tentang gaun tersebut.
Menurut Sonny Muchlison Masich, Pengamat Mode dan Fashion, itulah titik lemah busana komodo. "Dunia di luar sana sangat menghargai bawaan budaya, setiap manusia yang hidup memiliki kekhasan budaya masing-masing. Semodern apapun dirimu kalau bisa membawa pakaianmu dengan bagus, itu yang dihargai," paparnya.
Sonny menambahkan mau dimodifikasi seperti apapun kalau tidak mengangkat budaya maka tidak akan masuk dalam pertimbangan dewan juri Miss Universe 2020. "Glamaour itu bukan kostum. Kostum artinya adalah pakaian adat setempat. Kalau glamauor itu fashion. Bikin komodo tapi tidak ada filosofi apapun ya nggak ada nilainya," tegasnya.