JAKARTA - Menjelang akhir Ramadan, tubuh sudah terbiasa puasa dan banyak yang merasa malasm sahur. Akibatnya jadi sering terlambat bangun sahur sehingga buru-buru memasak sebelum azan subuh berkumandang. Berkaca dari pengalaman tersebut, Dimas Beck selalu sedia makanan siap saji.
Tapi jangan bayangkan makanan siap saji pilihan Dimas adalah mie isntant, tidak. Dimas membuat makanan siap saji beragam menu masakan khas rumahan, seperti Opor Ayam, Ayam Kecombrang hingga Daging Balado Limau. Kebetulan, Dimas punya usaha Laukkita.
“Sebelumnya mungkin tidak pernah terpikirkan oleh masyarakat bahwa masakan khas Indonesia dengan kekayaan bumbunya dan metode pengolahannya yang unik bisa disajikan dengan cepat tanpa ribet. Inilah yang kita dobrak melalui teknologi," kata Dimas Beck, co-founder Laukita dikutip dari ANTARA.
Dia menjelaskan teknologi yang dipakai, yakni makanan divakum dalam kemasan dan dibekukan saat makanan dalam kondisi kesegaran tertinggi tanpa bahan pengawet sehingga higienis dan praktis.
Berkat inovasi ini, produk makanan siap saji ini hanya perlu dipanaskan tiga menit sebelum dinikmati. Kelebihan ini pun menjadi daya tarik sebagai pilihan menu sahur yang penyajiannya cepat dan praktis tapi bergizi.
Selain cepat, produk siap saji juga bisa menjadi pilihan menu yang lebih sehat karena penyajiannya tidak digoreng seperti makanan beku pada umumnya.
BACA JUGA:
Dengan berbagai kelebihan tersebut, Dimas mengatakan masakan siap saji ini pun semakin menarik perhatian masyarakat. Dimas mengungkapkan penjualan Laukita terus meningkat, dirinya bersama tim terus melebarkan sayap dan membangun sejumlah inovasi agar dapat memenuhi tingginya permintaan pelanggan.
“Kami menghadirkan platform-platform seperti Webshop dan Aplikasi yang bisa semakin memudahkan pelanggan dalam mengakses produk-produk Laukita. Apalagi saat ini kita tengah menjalani ibadah di bulan Ramadan. Harapannya, orang-orang tidak perlu lagi repot keluar rumah atau pusing keliling cari makanan untuk menyiapkan makan sahur dan berbuka,” ujar Dimas Beck.