Animasi Robin Hood Bakal Dibuat Ulang Disney

JAKARTA - Disney mengabarkan pembuatan ulang (remake) dari salah satu animasi produksi mereka, Robin Hood. Film yang dirilis pada 1973 ini akan dilepas untuk Disney Plus.

Dilansir dari NME, Senin, 13 April, penggarapan Robin Hood versi baru sudah dimulai. Carlos Lopez Estrada yang beberapa kali membuat video musik dari  Goo Goo Dolls, Passion Pit, dan Billie Eilish akan menjadi sutradaranya.

Untuk naskahnya, film ini akan ditangani oleh Kari Granlund yang sebelumnya menulis Lady and the Tramp. Ini akan menjadi proyek keduanya bersama Disney dalam hal penulisan naskah adaptasi. Sejauh ini, belum ada aktor yang dikonfirmasi bakal ambil bagian dalam cerita legenda tersebut.

Pandemi COVID-19 atau virus corona ikut menghalangi jalannya proses produksi Robin Hood. Tim produksi juga baru menjalankan tahapan awal produksi sehingga belum ada yang bisa dikabarkan lebih lanjut.

Film ini akan menampilkan sisi live action dan animasi CGI ketimbang menggunakan teknik menggambar seperti versi aslinya. Robin Hood akan melanjutkan warisan adaptasi klasik milik Disney setelah Aladdin, The Lion King, dan Lady and the Tramp. 

Sebelumnya, Mulan siap dilepas ke publik pada 25 Maret 2020 lalu namun harus mengalami penundaan akibat COVID-19.

🎯 A live-action remake of Robin Hood is now in the works for #DisneyPlus!

This version will also feature the characters as anthropomorphic with a live-action/CG hybrid format. Carlos López Estrada (Blindspotting) will direct the project. Source: THR pic.twitter.com/mJ3gjE0DIz

— Disney Plus News (@DPlusNews) April 10, 2020

Tidak hanya Robin Hood, film The Little Mermaid juga sedang dipersiapkan untuk versi live action-nya. Pihak Disney masih dalam tahap pemilihan aktor dan aktris yang akan bermain dalam film ini.

Adaptasi Robin Hood juga menjadi strategi Disney Plus untuk meningkatkan pelanggan setelah dilaporkan mendapatkan lebih dari 50 juta pelanggan dalam waktu lima bulan. Disney Plus baru meresmikan aplikasinya di Inggris meskipun kualitas videonya harus diturunkan akibat meningkatnya jumlah penonton yang tinggal di rumah di tengah krisis COVID-19.