Bagikan:

YOGYAKARTA - Shalat menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan bagi setiap Muslim dan dikatakan pula sebagai tiang agama. Oleh sebab itu, setiap Muslim tentunya harus memahami gerakan sholat agar dapat memaknai ibadah yang dilakukan secara rutin. Salah satu gerakan sholat yang harus dipahami yaitu duduk iftirasy dan duduk tawarruk. Lantas apa itu duduk tawarruk dan duduk iftirasy?

Dikutip dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat oleh Ahmad Sarwat, dalam mazhab Asy-Syafi’iyah, posisi duduk tahiyat akhir yaitu duduk tawarruk dan bukan duduk iftirasy.

“Dan bila Rasulullah duduk pada rakaat terakhir, maka beliau mengedepankan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya serta beliau duduk di atas tempat duduknya (duduk tawarruk)." (HR. Al Bukhari)

Lantas apa itu duduk tawarruk? Dan apa yang membedakannya dengan duduk iftirasy? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Duduk Tawarruk?

Duduk tawarruk adalah duduk tasyahud akhir. Pada posisi duduk tawarruk, posisi tumit kaki kiri tidak menjadi penopang bokong, melainkan sedikit diserongkan ke arah bawah kaki kanan.

Selanjutnya, bagian bokong sebelah kiri tidak berpenopang dan langsung bersentuhan dengan lantai atau alas. Dengan penjelasan lain, posisi duduk tawarruk adalah posisi duduk bersimpuh dengan posisi pantat yang miring ke kiri.

Apa yang Membedakan Duduk Iftirasy dan Duduk Tawarruk?

Dikutip dari buku Panduan Sholat untuk Perempuan oleh Nurul Jazimah, ada perbedaan yang jelas mengenai duduk iftirasy dan duduk tawaruk yang wajib dipahami umat Muslim, antara lain:

Perbedaan duduk iftirasy dan duduk tawarruk

Duduk iftirasy adalah duduk bersimpuh, yaitu duduk dengan posisi kedua belah kaki terlipat ke belakang yang berfungsi sebagai tumpuan badan. Pada duduk iftirasy, kedua tumit kaki menjadi penopang bokong, dengan posisi punggung telapak kaki kiri dihadapkan ke lantai.  

Sedangkan pada posisi duduk tawarruk, posisi tumit kaki kiri tidak menjadi penopang bokong, tetapi sedikit diserongkan ke arah bawah kaki kanan

Selanjutnya posisi kaki kanan hampir sama, bedanya hanya ditambah dengan sedikit menekukkan jari-jari kaki kanan ke arah depan seakan-akan menghadap ke arah kiblat.

Dalam buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat oleh Abu Hamid, dkk., duduk iftirasy dilakukan seperti tasyahud awal atau duduk di antara dua sujud. Alasannya karena masbuk belum berada pada rakaat terakhir. Sehingga, nama lain dari gerakan duduk di antara dua sujud yaitu duduk iftirasy.

Apa yang Harus Dibaca saat Duduk Tawarruk dan Iftirasy?

Ketika melakukan duduk tawarruk dan duduk iftirasy, setiap muslim diwajibkan untuk membaca doa.

Duduk tawarruk dalam salat yang berjumlah 4 rakaat dilakukan dua kali, yaitu dua rakaat awal dan dua rakaat akhir.

Bacaan doa tawarruk awal berdasarkan dari dialog nabi Muhammad SAW dengan Allah ketika Rasulullah mengalami peristiwa Isra’ Mi’raj.

Bacaan ini berisi tentang rasa iman kepada Allah dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

Berikut bunyi bacaan duduk tawarruk di awal.

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin.

Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullaah. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad.

Artinya: "Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya.

Keselamatan dicurahkan kepada kami dan atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.

Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad."

Pada duduk tawarruk akhir, bacaannya sama dengan sebelumnya, tetapi dilengkapi dengan bacaan berikut

Wa alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahim wa'alaa aali sayyidinaa ibraahim wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad.

Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa 'alaa aali sayyidina Ibraahiim fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Ya Allah. Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia".

Sedangkan dalam hadis Ibnu ‘Abbas disebutkan, do’a duduk iftirasy berbunyi:

Rabighfirlii, Warhamnii, Wajburnii, Warfa’ni, Warzuqnii, Wahdini, Wa’aafinii, Wa’fuannii.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku, rahmatilah aku, perbaikilah aku, berikanlah aku rezeki dan angkatlah derajatku."

Demikianlah ulasan tentang apa itu duduk tawarruk. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.