Bagikan:

JAKARTA - Mawar de Jongh dan Surya Saputra dipertemukan dalam film terbaru Dyan Sunu Prastowo, Semusim Setelah Kemarau. Film ini merupakan salah satu dari dua film persembahan Klikfilm yang akan tayang pada bulan ini.

Semusim Setelah Kemarau menceritakan Kaldera (Mawar de Jongh) yang tidak pernah akur dengan ayah kandungnya. Menjelang pernikahannya, Kaldera terpaksa melakukan perjalanan bersama sang ayah. Kaldera mengungkap rasa kecewa, sekaligus menerima jawaban tentang apa yang terjadi.

“Dari kemarin saya nungguin kapan tayang. Alhamdulillah buat saya film ini penting karena betapa harusnya kita menyelesaikan problematika kita karena korbannya anak,” kata Surya Saputra dalam Gala Dinner Semusim Setelah Kemarau pada Selasa, 14 Januari.

Mawar dan Surya yang sebelumnya mengerjakan film dan sinetron bersama, senang dipertemukan dalam film terbaru dengan cerita berbeda.

“Ketemu sama papa Surya untuk proyek ketiga. Pastinya senang banget,” kata Mawar de Jongh.

“Mawar, anaknya open dan ngobrol banyak hal jadi bondingnya cepat,” tambah Surya Saputra.

Film ini memiliki cerita yang menjadi refleksi kepada Surya sebagai seorang ayah. Ia menjelaskan ceritanya bisa menjadi pelajaran untuk penonton terutama ayah dan anak.

“Bapak akan jadi temanmu dan menggunakan metodenya supaya dia bisa ngobrol selalu sama bapaknya. Film ini luar biasa karena pelajaran buat kita yang main apalagi buat yang nonton,” kata Surya lagi.

Dyan Sunu selaku sutradara juga menganggap interaksi Surya dan Mawar mudah dibangun dengan ceritanya yang bisa dirasakan oleh para orang tua.

“Film itu ceritanya film banget di Indonesia banyak banget. Di luar diktator, dia kepala rumah tangga, cukup kebapaan jadi proses workshop dengan Mawar yang orangnya kalem tapi situasional dia bisa pecah nah itu cukup serasi,” kata Dyan Sunu.

Film Semusim Setelah Kemarau akan rilis di Klikfilm mulai 24 Januari mendatang.