JAKARTA – Puasa Ramadan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Disamping dilakukan berdasarkan syariah dan mendapatkan pahala, berpuasa menurut sains bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan dalam perilaku sehat pun, acap kali dokter merekomendasikan berpuasa untuk detoksifikasi tubuh.
Berpuasa tidak hanya menahan haus dan lapar dari sebelum matahari terbit hingga matahari terbenam. Berpuasa juga menahan hawa nafsu dan menjalankan amalan-amalan. Sedangkan menurut sains, berpuasa memiliki manfaat untuk kesehatan sebagai berikut ini:
Mengontrol gula darah
Puasa intermiten jangka pendek, dilansir Healthline, Jumat 16 April, dapat mengotrol gula darah. Penelitian dilakukan pada 10 orang diabetes tipe 2, setelah menjalani puasa gula darahnya menurun secara signifikan.
Studi lainnya menemukan bahwa berpuasa dapat mengefektifkan kerja insulin pada tubuh terutama untuk mengolah glukosa menjadi energi dan mengalirkannya lewat aliran darah ke sel-sel tubuh.
Meningkatkan kesehatan jantung
Ketika berpuasa, pola makan akan berubah. Seseorang akan lebih selektif dan berhati-hati memilih makanan ketika berbuka maupun makan sahur. Berubahan pola makan menjadi lebih sehat dapat berefek positif pada jantung.
Meningkatkan metabolisme
Dengan dibarengi asupan nutrisi cukup, berpuasa bermanfaat meningkatkan metabolisme tubuh. Bahkan, puasa seharian penuh dapat menurunkan berat badah hingga 9 persen selama melakukan pola hidup yang sehat.
BACA JUGA:
Menyeimbangkan hormon
Hormon adalah kunci dari pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan, dan kekuatan otot. Sebuah studi membuktikan bahwa berpiasa bermanfaat menyeimbangkan produksi dan pelepasan hormon.
Berpotensi memperpanjang usia
Meskipun masih dibutuhkan penelitian yang lebih komprehensif, berpuasa disinyalir dapat bermanfaat memperpanjang usia.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di laboratorium, hewan percobaan yang berpuasa setiap hari mengalami penundaan penuaan dan usia hidup lebih lama.
Mengurangi gangguan saraf
Sama seperti penelitian sebelumnya, masih diperlukan penelusuran mendalam tentang temuan ini. Bahwa puasa pada hewan laboratorium dilaporkan dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan pembentukan sel-sel saraf sehingga menurunkan risiko Alzheimer dan parkinson.
Mengurangi risiko inflamasi
Inflamasi atau peradangan adalah salah satu gejala yang dialami ketika mengalami infeksi. Puasa, menurut studi ilmiah menunjukkan bahwa dapat membantu mengurangi peradangan khususnya dalam perkembangan penyakit kronis, seperti jantung, kanker, multiple sclerosis, dan rheumatoid arthritis.
Banyak ‘kan manfaat dari berpuasa? Nah, disamping puasa Ramadan, puasa dengan instensi atau niat yang berbeda juga sama-sama bermanfaat untuk kesehatan seperti intermiten diet dan OCD.