Jangan Khawatir, Puasa Tak Halangi Pembentukan Antibodi Usai Divaksin COVID-19
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pakar imunisasi dewasa, Gatot Soegiarto menyebut pembentukan antibodi usai menjalani vaksin COVID-19 tak akan terganggu meski penerimanya tengah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Dia bahkan menyebut, berpuasa justru membuat sel yang berperan membentuk antibodi menjadi lebih aktif.

Hal ini tentunya berdasarkan hasil dari sejumlah penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.

"Hasil penelitian menyebutkan jika seseorang menjalani puasa setidaknya delapan jam, jumlah nutrisi dalam darah yang mengalami penurunan membuat zat toxic (racun) dalam tubuh dibersihkan. Dengan berpuasa pun sel yang berperan membentuk antibodi menjadi aktif," kata Gatot seperti dikutip dari keterangan tertulis yang disiarkan di situs covid-19.go.id, Kamis, 15 April.

Sehingga, dengan kondisi ini, vaksinasi di bulan puasa tentunya tidak akan merugikan. "Tentu jawabnya tidak (merugikan, red). Dengan berpuasa pembentukan antibodi tidak terganggu justru malah antibodi meningkat," tegasnya.

Apalagi, saat ini sudah banyak ilmuwan yang menyebut jika puasa baik untuk kesehatan dan bukan sekadar kewajiban agama.

"Banyak ilmuwan melakukan penelitian. (Puasa, red) ternyata baik juga untuk kesehatan," ungkapnya.

Sementara, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Safrizal Rahman mengakui jika ada penurunan jumlah orang yang datang untuk divaksinasi. Dia juga memaparkan, umumnya yang datang untuk divaksinasi adalah mereka yang tinggal melaksanakan vaksin COVID-19 tahap kedua.

Namun, dia menampik jika penurunan jumlah ini terjadi karena khawatir jika vaksinasi akan membatalkan puasa. Hal ini terjadi karena masyarakat lebih memikirkan dampak yang ditimbulkan karena vaksin.

"Misalnya badan lemas setelah divaksin," ungkapnya.

Hanya saja, hal ini sebenarnya tak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat. Sebab, persentase kejadiannya sangat kecil sekali sekitar 0,5 hingga 2 persen dari masyarakat yang melakukan vaksin. Sehingga tidak perlu membuat orang menunda vaksinasi jika sudah waktunya.