JAKARTA - Anne Osbourne, seorang wanita berusia 58 tahun asal Inggris yang kini tinggal di Australia, telah menjalani pola makan yang sangat unik selama 33 tahun terakhir, yakni hanya mengonsumsi buah.
Tidak ada daging, sayuran, produk susu, atau karbohidrat. Hanya buah-buahan segar yang menjadi sumber nutrisinya. Meskipun terdengar ekstrem, Osbourne mengklaim bahwa diet buah yang ia jalani membuatnya merasa lebih sehat dan bugar dibandingkan sebelumnya.
Wanita yang telah tinggal di Australia sejak 2003 ini mengaku sangat menyukai buah-buahan. Dalam wawancaranya dengan news.com.au, ia mengaku hanya mengonsumsi buah untuk bertahan hidup. Osbourne mengatakan bahwa ia pertama kali tertarik dengan diet unik ini pada tahun 1990.
"Kepentingan saya pada diet ini dimulai setelah saya menghadiri sebuah ceramah di sebuah ruangan kecil di atas bar di Inggris," katanya, dikutip VOI dari laman NY Post pada Kamis, 9 Januari 2025.
"Seorang frutarian lokal bernama David Shelley berbicara tentang diet ini dan melihat energi, kebugaran, dan vitalitasnya membuat saya ingin mencobanya sendiri. Saya bisa melihat bahwa apa yang dilakukan David sangat berhasil untuknya," lanjutnya.
Pada saat itu, Osbourne sedang hamil anak pertamanya. Jadi ia melakukan transisi secara bertahap dari diet standar, ke diet vegan umum, dan akhirnya ke diet buah.
"Selama setahun berikutnya, saya secara bertahap mengonsumsi lebih banyak buah dan lebih sedikit makanan vegan yang dimasak hingga akhirnya saya menjalani diet buah 100% mentah. Sekarang sudah 33 tahun, dan saya tidak pernah menyesalinya," bebernya.
Osbourne, yang kini tinggal di kota kecil Millstream di Queensland, Australia, mengatakan bahwa ia tumbuh dengan pola makan Inggris yang standar. Bahkan, ibunya seorang koki dan dibesarkan di toko daging.
"Daging adalah bagian besar dari masa kecil kami. Ibu saya seorang koki yang sangat baik dan biasa memasak semua makanan kami di rumah. Ayah saya menanam buah dan sayuran segar di kebun," imbuhnya.
"Kami makan cukup sehat dan mengonsumsi sedikit makanan olahan. Tapi begitu saya meninggalkan rumah pada usia 19 tahun, saya menjadi seorang vegetarian. Setahun kemudian, saya berhenti mengonsumsi semua produk hewani dan beralih ke veganisme. Saya langsung merasakan manfaat kesehatan," lanjutnya.
Pola makan Osbourne sehari-hari terdiri dari berbagai buah segar yang tumbuh lokal di daerahnya. Ia hanya makan satu jenis buah setiap kali makan, karena menurutnya hal ini lebih mudah bagi sistem pencernaannya.
“Biasanya, saya meminum dua gelas besar jus jeruk segar setelah kembali dari lari pagi. Saya menggunakan pemeras jus tangan Italia vintage tahun 1966. Ini menyisakan sebagian besar serat namun menghasilkan jus yang sangat halus," tambahnya.
Di pagi hari, ia akan makan buah musiman sebanyak yang ia inginkan. Saat ini, ia menikmati blueberry lokal, pepaya, melon, dan semangka. Untuk makan siang, biasanya ia makan dua atau tiga alpukat, yang menambah tingkat makro dan mikro nutrisi dalam dietnya.
"Untuk makan malam, saya akan makan satu piring besar buah apa pun yang saya inginkan. Saat ini, pepaya atau blueberry adalah makanan penutup favorit saya," imbuhnya.
Meski begitu, Osbourne juga merayakan acara khusus seperti Natal dan ulang tahun dengan sedikit variasi.
"Saya membuat ‘kue’ frutarian mentah dari buah kering organik, kacang-kacangan, carob, kelapa, dan jus jeruk untuk acara-acara spesial ini," katanya.
"Ketika anak-anak saya masih kecil, kami mengadakan pesta frutarian yang menyenangkan dengan kue frutarian, saus, dan orang-orang yang terbuat dari buah. Itu sangat menyenangkan," tambahnya.
Diet frutarian telah lama mendapat kritik dari para profesional kesehatan yang menganggapnya terlalu tinggi gula dan kekurangan nutrisi penting untuk kesehatan optimal. Menurut Cleveland Clinic, diet ini bisa berbahaya bagi penderita diabetes atau gangguan pankreas dan ginjal karena kandungan gula yang tinggi.
Ada juga kekhawatiran mengenai rendahnya kadar vitamin B12, kalsium, vitamin D, yodium, dan omega-3, yang dapat menyebabkan anemia, kelelahan, lesu, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Namun, meskipun diet ini tidak untuk semua orang, Osbourne merasa kesehatan tubuhnya jauh lebih baik setelah menjalani gaya hidup ini. Ia mengklaim bahwa hanya dengan mengonsumsi buah berkualitas tinggi yang tumbuh di tanah yang kaya nutrisi, ia merasa sangat bugar.
“Jenis tanah tempat buah tumbuh sangat memengaruhi manfaat kesehatan dari buah tersebut,” katanya.
"Tanah yang kaya mineral akan menghasilkan buah yang lebih bergizi. Kesehatan saya sangat baik. Saya berlari dan sering berjalan kaki. Saya juga melakukan banyak pekerjaan fisik di kebun," lanjutnya.
Osbourne juga mengatakan bahwa saat terakhir kali melakukan tes darah, hasilnya normal dan dokternya menyebutkan bahwa ia memiliki kadar kolesterol terbaik yang pernah dia lihat, terutama dalam hal rasio HDL terhadap LDL.
"Saya memiliki energi yang luar biasa, luka atau cedera sembuh dengan cepat, dan saya melewati masa menopause tanpa gejala negatif," imbuhnya.
Meski diet ini sangat mengubah hidupnya, Osbourne mengakui bahwa tidak semua orang akan berhasil dengan gaya hidup ini. Namun, ia tetap percaya bahwa setiap orang bisa mendapat manfaat dengan menambahkan lebih banyak buah dalam kehidupan sehari-hari mereka.
"Tidak perlu menjadi seorang frutarian untuk merasakan manfaat dari buah. Ketika satu potong buah dimasukkan dalam diet harian anak-anak sekolah, tanpa perubahan diet lainnya, ada peningkatan besar dalam prestasi akademik dan perilaku mereka," tambahnya.
BACA JUGA:
Menurutnya, makan lebih banyak buah berkualitas bisa meningkatkan kualitas hidup. Namun, ia mengingatkan bahwa diet ini bukan untuk semua orang. Anda harus siap secara fisik, emosional, dan mental, serta berinvestasi pada buah yang sangat berkualitas.