JAKARTA - Kesepian bukan hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga berpengaruh besar pada kesehatan fisik. Universitas Cambridge mengungkapkan bahwa orang yang merasa kesepian memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit serius seperti jantung dan diabetes tipe 2 hingga menyebabkan kematian dini.
Temuan sebuah studi menyebutkan bahwa kesepian ternyata mematikan, karena meningkatkan kadar protein yang dapat menyumbat arteri dan memicu kematian dini.
Menurut penelitian dari Universitas Cambridge, interaksi dengan teman dan keluarga dapat menjaga kesehatan kita karena meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mengurangi risiko penyakit seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Para ilmuwan menganalisis darah lebih dari 42 ribu orang yang tergabung dalam UK Biobank, sebuah proyek pemantauan kesehatan jangka panjang, untuk mencari perbedaan internal pada individu yang mengalami isolasi sosial.
Tim peneliti menghitung skor isolasi sosial dan kesepian berdasarkan apakah seseorang tinggal sendiri, seberapa sering mereka berinteraksi secara sosial, dan apakah mereka berpartisipasi dalam aktivitas sosial. Mereka juga mengukur apakah seseorang 'merasa' kesepian.
Hasil penelitian menunjukkan adanya 5 protein yang kadarnya meningkat akibat kesepian. Salah satu protein, ASGR1, dikaitkan dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Protein lainnya berperan dalam perkembangan resistensi insulin, aterosklerosis (penyumbatan arteri), dan perkembangan kanker.
BACA JUGA:
"Kami tahu bahwa isolasi sosial dan kesepian terkait dengan kesehatan yang buruk, tetapi kami belum pernah memahami alasannya," ucap Dr. Chun Shen dari Departemen Ilmu Saraf Klinis Universitas Cambridge, dikutip VOI dari laman The Telegraph pada Kamis, 9 Januari 2025.
"Penelitian kami menyoroti sejumlah protein yang tampaknya memainkan peran penting dalam hubungan ini, dengan beberapa protein meningkat secara langsung akibat kesepian," lanjutnya.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa isolasi sosial meningkatkan risiko kematian dini hingga 14 persen, sementara kesepian meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung sebesar 30 persen. Hingga kini, para ilmuwan belum memahami mekanisme yang mendasari fenomena ini.
Salah satu protein yang ditemukan meningkat akibat kesepian adalah ADM. Tingginya kadar ADM dikaitkan dengan volume otak yang lebih kecil di beberapa area, serta peningkatan risiko kematian dini.
Tim peneliti juga menemukan 175 protein yang terkait dengan isolasi sosial, banyak di antaranya diproduksi sebagai respons terhadap peradangan, infeksi virus, dan bagian dari respons kekebalan tubuh. Protein-protein ini juga dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, stroke, dan kematian dini.
"Temuan ini menegaskan pentingnya kontak sosial dalam menjaga kesehatan kita. Semakin banyak orang dari segala usia melaporkan merasa kesepian," ucap Profesor Barbara Sahakian dari Departemen Psikiatri Universitas Cambridge.
"Itulah sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan isolasi sosial dan kesepian sebagai ‘masalah kesehatan masyarakat global’. Kita perlu menemukan cara untuk mengatasi masalah yang terus berkembang ini dan menjaga orang tetap terhubung agar mereka tetap sehat," tambahnya.
Penelitian ini dilakukan bersama Universitas Warwick dan Universitas Fudan di China, serta diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behaviour.
"Protein yang kami identifikasi memberikan petunjuk tentang mekanisme biologis yang mendasari kesehatan yang buruk pada orang mengalami isolasi sosial atau kesepian, menyoroti mengapa hubungan sosial memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan kita." beber Profesor Jianfeng Feng dari Universitas Warwick.