JAKARTA - Libur Natal dan Tahun Baru membawa Museum Nasional Indonesia di Jalan Medan Merdeka Barat mencatatkan rekor kunjungan tertinggi, dengan hampir 13.000 orang memadati lokasi dalam satu hari.
Para pengunjung tampak antusias, bahkan rela antre panjang untuk menyaksikan koleksi artefak dan warisan budaya Nusantara yang dipamerkan di museum ini.
Salah satu daya tarik utama adalah pameran bertajuk “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus erectus”.
Pameran ini, yang dimulai sejak 20 Desember 2024 dan akan berlangsung hingga April 2025, berhasil memikat ribuan pengunjung hanya dalam satu hari.
Tercatat sebanyak 12.735 orang hadir pada 28 Desember untuk melihat langsung pameran yang memperingati 130 tahun penemuan Pithecanthropus erectus atau Manusia Jawa, temuan bersejarah oleh Eugène Dubois di pinggiran Bengawan Solo pada tahun 1894.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan apresiasinya terhadap tingginya minat masyarakat. “Angka kunjungan hari ini yang mencapai 12.735 orang menjadi bukti nyata bahwa masyarakat memiliki semangat besar untuk memahami sejarah dan asal-usul manusia.
Temuan-temuan seperti ini menegaskan peran penting Indonesia dalam sejarah evolusi manusia. Ini adalah kebanggaan kita sebagai bangsa, bahwa peradaban dunia memiliki jejak awal di Nusantara,” ujar Fadli Zon.
Pameran ini menampilkan berbagai artefak dan fosil bernilai tinggi, termasuk tengkorak Homo erectus S-17 yang merupakan tengkorak manusia purba paling lengkap di dunia dan untuk pertama kalinya dipamerkan kepada publik.
BACA JUGA:
Selain itu, fosil fauna purba seperti Mastodon dan Stegodon turut melengkapi narasi tentang ekosistem awal Nusantara, memberikan gambaran tentang lingkungan yang menjadi habitat bagi berbagai spesies yang menciptakan sejarah kehidupan yang kompleks.
Museum Nasional juga menyelenggarakan berbagai program pendukung, seperti diskusi bersama arkeolog, tur berpemandu, dan aktivitas interaktif untuk anak-anak. Menteri Kebudayaan berharap melalui kegiatan ini, museum dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan warisan budaya bangsa.
“Sebagai wujud komitmen pemerintah untuk melindungi dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, kami mengajak masyarakat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pengalaman yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan mendalam mengenai sejarah peradaban kita,” kata Menteri Fadli.
Ia juga menambahkan, “Warisan seperti koleksi manusia purba ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi menjadi pelajaran penting untuk masa depan. Kami ingin para pengunjung tidak hanya mengamati koleksi ini, tetapi juga memahami peran besar Nusantara dalam sejarah evolusi manusia.”
Dengan koleksi yang kaya dan beragam, Museum Nasional diharapkan menjadi ruang edukasi yang mendorong rasa ingin tahu generasi muda untuk mempelajari, menghargai, dan melestarikan kekayaan sejarah Indonesia.