YOGYAKARTA – Diet atau mengatur pola makan sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan. Tak hanya itu, peneliti menemukan banyak makan makanan dengan gula tambahan berisiko mempercepat tubuh menua secara biologis. Itu artinya, usia bisa jadi tak bermakna, tetapi makanan membuat Anda terlihat lebih tua dan sistem tubuh tak lagi seimbang.
Kalau tak dikontrol, kita mungkin lepas kendali dalam mengonsumsi makanan manis. Buah memang lebih baik, tetapi membatasi akan lebih baik lagi. Terutama jika diolah menjadi makanan tertentu. Misalnya menjadi manisan untuk toping cake.
Sudah diketahui secara umum bahwa mengkonsumsi atau minum terlalu banyak gula tambahan, baik itu dalam makanan tambahan atau sajian minuman manis, menyebabkan masalah kesehatan. Selain juga bisa meningkatkan potensi obesitas dan diabetes tipe 2. Penelitian menemukan bahwa gula tambahan yang berlebihan dapat mengubah cara sel berfungsi dan mempercepat usia biologis.
“Gula sendiri merupakan agen peradangan, sekaligus penyebab stres oksidatif dalam tubuh,” kata Dorothy Chiu, Ph.D, seorang peneliti pascadoktoral di Osher Center for Integrative Health, University of California San Francisco dilansir Health, Selasa, 24 Desember.
Stres oksidatif terjadi ketika radikal bebas melebihi antioksidan dalam tubuh. Inilah yang menyebabkan kerusakan sel. Peradangan juga mempercepat penuaan biologis. Chiu dan tim peneliti menganalisis data dari National Heart, Lung, and Blood Institute Growth and Health Study (NGHS) yang berlangsung antara tahun 1987 dan 1997. Data tersebut mencakup informasi tentang kesehatan kardiovaskular sekelompok gadis kulit putih dan kulit hitam berusia antara 9 dan 19 tahun. Para peneliti menindaklanjuti hampir 350 peserta tersebut, yang semuanya tinggal di California Utara, antara tahun 2015 dan 2019.
Peserta wanita melaporkan informasi tentang pola makan mereka dan juga memberikan sampel air liur yagn digunakan tim untuk menganalisis usia biologis mereka. Pola makan diamati oleh peneliti, kemudian diberi skor terhadap pola makan gaya Mediterania dan pola makan terkait dengan risiko lebih rendah untuk penyakit kronis. Skor dibuat berdasarkan ukuran untuk memperhitungkan nutrisi terkait antiperadangan dan perbaikan DNA. Penelitian ini menemukan, peserta yang rata-rata mengkonsumsi lebih dari 60 gram gula tambahan setiap hari, cederung memiliki usia biologis yang lebih rendah. Berdasarkan pedoman diet yang setiap hari mengkonsumsi 2.000 kalori sehari, harusnya tidak mengkonsumsi gula tambahan lebih dari 50 gram.
Bahkan bagi orang yang sudah menjalankan diet sehat pun, jika mengkonsumsi lebih banyak makanan dan minuman dengan gula tambahan, membuat sel-sel tubuh menua lebih cepat daripada usia kronologis. Selain faktor aktivitas dan tingkat stres, tampaknya penelitian tersebut menunjukkan kelebihan gula berperan penting dalam epigenetika. Ini meurpakan perilaku dan lingkungan yang menyebabkan perubahan dan mempengaruhi fungsi gen.
SEE ALSO:
"Gula dalam jumlah tinggi dapat memengaruhi metabolisme Anda, dan apa pun yang memengaruhi metabolisme Anda dapat memengaruhi pertumbuhan sel Anda," kata ahli diet Julia Zumpano, RD. di Cleveland Clinic Center for Human Nutrition.
Zumpano yang tidak mengikuti penelitian, membenarkan efek dari konsumsi kelebihan gula pada tubuh. Jelasnya lagi, gula berlebih juga mempercepat glikasi, yang terjadi ketika gula dalam aliran darah menempel pada protein dan menghasilkan zat berbahaya yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGE). AGE ini dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif yang mempercepat penuaan sel.
Melalui penelitian tersebut, Chiu dan tim peneliti lainnya merekomendasikan untuk mengurangi asupan gula harian. Kalau setiap hari konsumsi 60 gram, maka perlu dikurangi 10 gram agar sesuai rekomendasi. Atau bisa juga mengganti gula tambahan dengan gula alami yang terdapat pada sayuran dan buah. Zumpano menyarankan, alih-alih konsumsi keripik atau kue sebagai dessert, lebih baik dengan buah segar.