JAKARTA - Nasi atau beras aromatik Kamboja kembali dinobatkan sebagai "Nasi Terbaik Dunia" pada acara International World Rice Conference di Manila, Filipina pada 7 November 2024. Ini merupakan kali keenam negara tersebut meraih penghargaan bergengsi internasional ini.
Dilansir VOI dari laman The Phnom Penh Post pada Selasa, 10 Desember 2024, acara ini diselenggarakan oleh International Commodity Institute (ICI) dan The Rice Trader (TRT) dari Amerika Serikat.
Lun Yeng, Sekretaris Jenderal Federasi Beras Kamboja (CRF) menyampaikan kemenangan ini merupakan suatu kehormatan bagi negara dan sektor perberasan Kamboja secara keseluruhan.
Lun Yeng mengungkapkan kesuksesan ini berkat kerja sama dan upaya bersama dari semua pihak yang terlibat, mulai dari pemilihan benih hingga pemeliharaan dan pengolahan di pabrik penggilingan beras, yang telah membantu beras Kamboja mendapatkan pengakuan internasional atas kualitas dan cita rasanya.
Dia juga menambahkan bahwa federasi memberikan ucapan selamat kepada petani Kamboja atas dedikasi mereka dalam budidaya padi dan mengucapkan terima kasih kepada pabrik penggilingan beras atas upaya mereka dalam memproses dan menyempurnakan beras.
"Kemenangan penghargaan 'Nasi Terbaik Dunia' ini membawa kebanggaan tambahan bagi sektor perberasan Kamboja. Penghargaan ini akan mempermudah pemasaran beras kami, karena kami dapat lebih baik menyampaikan kualitas beras kami kepada pelanggan," ujarnya.
Menurut CRF, merek “Malis Angkor” mewakili beras aromatik premium berkualitas tinggi yang dipercaya sebagai beras terbaik dari Kamboja.
BACA JUGA:
Juru bicara Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Im Rachana, menyampaikan ucapan selamat melalui akun media sosial pribadinya dan mencatat bahwa Kamboja sebelumnya memenangkan penghargaan ini pada tahun 2012, 2013, 2014, 2018, dan 2022.
Rachana juga mendorong petani untuk menanam varietas "Phka Rumduol" dan "Sen Kra’op" yang dikenal dengan rasa lezat, permintaan pasar tinggi, dan reputasi sangat baik di tingkat regional maupun global.
Laporan CRF yang dirilis pada 7 November menyebutkan bahwa dalam 10 bulan pertama tahun 2024, Kamboja mengekspor 507.029 ton beras ke 66 tujuan melalui 55 perusahaan ekspor, dengan total pendapatan sekitar USD 376,63 juta atau Rp5,9 triliun. Selain itu, negara ini juga mengekspor 4,036 miliar ton beras gabah ke negara tetangga .