JAKARTA - Produk susu dikonsumsi sebagian orang karena manfaat sehatnya. Namun, ada juga yang tidak mengonsumsi produk susu dan turunannya karena dinilai dapat berbahaya bagi kesehatan tubuhnya.
Seperti diketahui, produk susu sangatlah beragam, seperti susu, keju, yogurt, mentega, dan lainnya. Meski terbuat dari susu yang notabene adalah produk minuman sehat, banyak juga produk susu yang menimbulkan efek buruk bagi kesehatan.
Jenis produk susu yang sering dianggap berpotensi tidak sehat adalah keju dan mentega, karena dapa meningkatkan kadar kolesterol. Namun, sebenarnya mengatakan produk susu sepenuhnya tidak baik untuk kesehatan tubuh bukanlah hal yang tepat, kata Alan Aragon, selaku konsultan nutrisi Men’s Health Magazine.
Mengutip dari Muscle and Fitness, pada Senin, 9 Desember 2024, Aragon mengatakan bahwa kekhawatiran akan produk susu tidak baik untuk kesehatan adalah hal yang berlebihan. Ia mengatakan bahwa produk susu lebih banyak memberikan manfaat daripada membahayakan tubuh manusia, yang sudah dibuktikan pada studi terhadap keju.
“Produk susu mencakup berbagai macam makanan dengan beragam efek. Misalnya mentega adalah makanan olahan susu dan efeknya berbeda dengan yogurt Yunani,” kata Alan Aragon.
“Meskipun keju secara teori memiliki efek merugikan pada tekanan darah dan profil lipid darah, karena kandungan natrium dan lemak jenuhnya yang tinggi. Namun, buktinya menunjukkan bahwa konsumsi keju tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, dan stroke,” tambahnya.
Aragon juga menjelaskan fakta mengenai susu yang merupakan sumber makanan sehat. Faktanya susu terbukti dapat menurunkan risiko kanker kolorektal, penyakit kardiovaskular, osteoporosis, hingga obesitas.
BACA JUGA:
Masalah utama pada produk susu sebenarnya adalah kandungan laktosa di dalamnya, yang bagi sebagian orang akan menimbulkan efek samping jika mengonsumsinya. Oleh karena itu, untuk orang yang intoleran terhadap laktosa disarankan konsumsi produk susu yang bebas laktosa atau membatasinya.
“Mereka yang intoleran terhadap laktosa perlu mencari versi bebas laktosa, atau bisa juga dengan membatasi porsi konsumsi hingga batas maksumal hanya sekitar 12 gram laktosa per porsi, dan sebaiknya dikonsumsi dengan kelompok makanan lain untuk meminimakan potesi gangguan masalah pencernaan,” pungkas Alan Aragon.