JAKARTA - Lilin aromaterapi, dupa, atau pengharum ruangan dapat membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman. Namun, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Asit Kumar Mishra dari University College Cork dan Marie Coggins dari University of Galway menunjukkan penggunaan lilin beraroma, pengharum ruangan, dan dupa tidak selalu memberikan dampak positif.
Dilansir dari Hindustan Times, meskipun pengharum ruangan beraroma efektif menutupi bau yang tidak sedap, produk tersebut tidak mampu menghilangkan polutan udara di dalam ruangan. Bahkan, beberapa di antaranya justru dapat meningkatkan kadar polusi udara.
Penggunaan lilin di dalam ruangan, khususnya lilin aromaterapi, dapat menurunkan kualitas udara. Ketika lilin atau dupa dibakar dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk, paparan polusi udara dalam ruangan menjadi lebih parah dan berdampak pada kesehatan penghuni rumah.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan lilin aromaterapi di dalam ruangan tertutup dapat meningkatkan konsentrasi partikel halus hingga 15 kali lebih tinggi dari batas aman. Di ruangan dengan ventilasi buruk, diperlukan waktu berjam-jam untuk mengembalikan kadar partikel tersebut ke tingkat normal.
BACA JUGA:
Pembakaran dupa, misalnya, dapat menghasilkan berbagai senyawa kimia dan partikel berbahaya, termasuk gas beracun seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, dan oksida nitrogen. Pengharum ruangan juga dapat mengeluarkan senyawa organik volatil yang berisiko bagi kesehatan.
Hal ini bahkan berlaku untuk lilin organik sekalipun. Meskipun terbuat dari bahan alami, lilin ini tetap menghasilkan zat kimia berbahaya yang dapat memperburuk polusi udara di dalam ruangan.
Paparan partikel dari lilin dan pengharum ruangan dalam jangka pendek dapat menyebabkan gangguan seperti batuk, bersin, serta iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Sementara itu, paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk penyakit jantung, kanker paru-paru, dan bronkitis kronis.
Orang dengan kondisi seperti asma juga rentan mengalami gejala yang lebih parah akibat penggunaan lilin beraroma dan pengharum ruangan.