Bagikan:

KARAWANG - Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) telah resmi diluncurkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, di Desa Mulyasari, Karawang, pada Kamis, 5 Desember 2024.

Program ini diluncurkan Kemendukbangga/BKKBN berkolaborasi bersama UNFPA, badan PBB untuk kesehatan seksual dan reproduksi serta hak asasi manusia.

GENTING merupakan gerakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh menjadi bagian dari upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting. Orang Tua Asuh (OTA) adalah pihak yang berperan sebagai pemberi bantuan yang terdiri dari unsur pemerintah, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, individu/perseorangan, LSM/komunitas, swasta, perguruan tinggi/akademisi dan media.

Mendukbangga/Kepala BKKBN, Wihaji mengatakan bahwa terdapat 4 hal yang menjadi fokus utama program GENTING. Mulai dari nutrisi hingga akses air bersih untuk masyarakat.

“Fokus utamanya nanti ada 4, yakni nutrisi, akses air bersih, edukasi, dan jamban yang sehat,” ungkap Wihaji di Desa Mulyasari, Karawang, pada Kamis, 5 Desember 2024.

Untuk pemenuhan nutrisi demi mencegah stunting, program GENTING akan memberikan asupan gizi senilai Rp15 ribu untuk bayi yang baru lahir, selama seribu hari.

Kemudian melalui program ini juga akan membangun mandi cuci kakus (MCK), fasilitas umum yang digunakan bersama untuk keperluan mandi, mencuci, dan buang air di berbagai daerah.

Selain itu, program tersebut juga merencanakan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat yang membutuhkan. Pembangunan fasilitas untuk mengakses air bersih juga akan dilakukan.

Sementara itu, prevalensi stunting menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 tercatat 21,5 persen, dengan 8,7 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS). Angka ini harus diturunkan menjadi 18 persen di 2025, dan GENTING menjadi salah satu langkah untuk menurunkannya.