JAKARTA - Meira Anastasia melakukan debut penyutradaraan melalui film terbarunya, Cinta Tak Seindah Drama Korea (CTSDK). Dibekali dengan pengalaman menjadi asisten sutradara dan penulis, kali ini ia menyetir sendiri cerita yang dibuat berdasarkan kesukaannya terhadap drama Korea.
Film ini mempertemukan Lutesha bersama Ganindra Bimo, Jerome Kurnia, Anya Geraldine dan Dea Panendra. Film produksi Imajinari ini menampilkan kisah cinta segitiga berlatar Korea Selatan.
Cinta Tak Seindah Drama Korea (CTSDK) menceritakan Dhea (Lutesha), seorang wanita yang mendapat hadiah berlibur ke Korea Selatan dari kekasihnya, Bimo (Ganindra Bimo). Tidak sendiri, Dhea mendapat kejutan untuk berangkat bersama kedua sahabatnya, Tara (Anya Geraldine) dan Kikan (Dea Panendra).
Liburan di Korea semakin menyenangkan karena mereka bisa mewujudkan impian untuk pergi ke tempat syuting drama Korea. Liburan itu berubah setelah Dhea bertemu dengan Julian (Jerome Kurnia), teman baik di SMA sekaligus cinta pertamanya.
Dhea berniat mengajak Julian untuk pergi bersama selama mereka di Korea, tapi ide itu ditolak Tara yang menegaskan Dhea sudah punya Bimo. Kikan sendiri mendukung ide Dhea agar dia bisa melihat siapa yang ia benar-benar suka.
Julian menawarkan dua hal kepada Dhea: penjelasan mengapa ia menghilang selama 4 tahun dan kesempatan untuk memulai hubungan romansa mereka dari awal setelah tertahan sejak lama.
Tidak seperti judulnya, Cinta Tak Seindah Drama Korea (CTSDK) menampilkan visual bak Korea Selatan. Berwarna-warni, pemilihan lokasi, serta premis kisah cinta yang mengesankan. Drama Korea yang identik dengan kisah cinta romansa lucu disajikan serupa dengan Meira dalam film ini.
BACA JUGA:
Ciri khas drama Korea romansa itu semakin jelas ketika adanya upaya membentuk dua kubu, dengan tim Bimo atau tim Julian. Penonton akan dibuat bingung dengan kedua karakter yang tetap manusia dan tidak asing ditemukan dalam drama Korea.
Beberapa ciri khas drama Korea lainnya juga terlihat seperti momen slow motion antara karakter, penggunaan latar musik di adegan manis, dan selipan black out di ceritanya, dan lainnya.
Dua karakter pendukungnya, Kikan dan Tara bak representasi penonton. Kikan yang diperankan Dea Panendra mengesankan dengan jiwa komediknya di sisi lain Tara yang diperankan Anya Geraldine tampil lebih serius dan blak-blakan.
Berlindung di balik premisnya, film ini menyimpan banyak kejutan menuju bagian berikutnya. Tidak perlu khawatir karena Meira merangkainya dengan rapi (tentu dengan khas drama Korea) agar penonton tidak kelimpungan mengikuti konfliknya.
Sayangnya, keinginan untuk merangkum apa yang dimiliki drama Korea (dengan belasan episode) menjadi bumerang tersendiri. Di bagian ketiga, segala ceritanya tumpah ruah seakan semua harus menemukan konklusinya sendiri. Jika Anda gemar menonton drama Korea, mungkin hal ini bukan masalah tapi sulit menampung segala konflik dari segala karakternya.
Karena subplot itu, karakter utama kita - Dhea jadi tenggelam di antaranya. Untungnya ceritanya tetap selesai dengan gaya drama Korea berkat akting kelima pemeran utama yang luar biasa.
Lutesha berhasil membuktikan ia tidak hanya andal di satu genre sebab dalam film ini ia menampilkan sisi supel dan gemas layaknya pemeran utama.
Tiga lagu orisinalnya juga sangat berkonsep dengan drama Korea. Lagu Ingatlah Hari Ini yang dialih bahasa ke versi Korea oleh Shakira Jasmine, If You Let Me dari Ricecooker, dan lagu dari Fiersa Bersari. Visualnya yang manis akan membawa kita ke genre romansa komedi yang sudah lama tidak hadir di Indonesia.
Selain itu berkat sisi sensivitas Meira sebagai sutradara perempuan membuat film CTSDK mendalam dengan konflik yang berlapis dan selesai hingga akhir cerita.
Film Cinta Tak Seindah Drama Korea tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 5 Desember.