Bagikan:

JAKARTA - Mengompres merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri akibat cedera. Tindakan mengompres mampu meredakan rasa nyeri dengan cepat.

Namun, perlu diingat kompres terbagi menjadi dua jenis, ada yang dingin dan ada yang hangat. Dalam beberapa kondisi, orang sering menggunakan kompres kurang tepat.

Kondisi cedera yang sebaiknya diatasi dengan menggunakan kompres dingin, malah diatasi dengan memakai kompres panas. Begitu juga dengan sebaliknya, yang berdampak penanganannya kurang maksimal.

Melansir dari WebMD, pada dasarnya suhu yang panas akan meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke suaru area tubuh. Suhu panas cocok yang mengatasi kekakuan di pagi hari atau menghangatkan otot sebelum beraktivitas.

Dengan demikian, kondisi yang tepat untuk menggunakan kompres hangat adalah ketika mengalami kram dan nyeri otot, cedera otot, leher kaku, nyeri punggung atas dan bawah, sendi bengkak, sakit kepala berdenyut, sakit gigi, hingga kram perut akibat menstruasi.

Sementara itu, suhu yang dingin akan memperlambat aliran darah, serta mengurangi pembengkakan dan nyeri. Kompres dingin disarankan digunakan pada cedera atau peradangan sendi.

Beberapa kondisi yang sebaiknya diatasi dengan kompres dingin adalah cedera akut yang baru saja terjadi dan disertai bengkak, osteoarthritis, ketegangan otot, nyeri akibat asam urat, peradangan pada tendon, hingga migrain.