YOGYAKARTA - Memotong kuku adalah rutinitas kebersihan yang kita lakukan secara berkala. Namun, dalam Islam, terdapat tata cara khusus dan urutan memotong kuku yang dianjurkan untuk diikuti.
Urutan memotong ini memiliki dasar dari sunnah Nabi Muhammad SAW. Penasaran? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai tata cara memotong kuku yang sesuai dengan sunnah Nabi.
Waktu Terbaik Memotong Kudu
KAI Beauty Care menjelaskan jika kuku jari tumbuh rata-rata 0,1 mm per hari, atau 3 mm per bulan. Idealnya, kuku harus dipotong setiap 5 hingga 7 hari sekali. Cara terbaik adalah memotong kuku setelah direndam, misalnya setelah mandi.
Memotong kuku setelah mandi akan menghindari kerusakan yang tidak perlu, yang nantinya dapat menyebabkan kuku sobek.
Anda dapat memotong kuku dengan potongan kecil, dan pastikan kuku hanya dipotong sepanjang ujung jari untuk mencegah kuku tumbuh ke dalam. Kemudian pria sebaiknya memotong kukunya pendek (tidak lebih panjang dari ujung jari).
Untuk memotong kuku, letakkan kuku yang menonjol di antara bilah gunting dan tekan perlahan pegangannya bersama-sama. Setelah dipotong, ada baiknya dilakukan sedikit pemolesan, dengan cara mengikir, merawat kutikula, dan menggunakan krim.
Baca juga artikel yang membahas Hukum Memotong Kuku Saat Puasa: Berikut Penjelasan Beserta Hadis Pendukungnya
Sunnah Urutan Memotong Kuku
Dilansir dari laman Islam Q&A, memotong kuku merupakan salah satu sunnah fitrah, sebagaimana yang ditunjukkan oleh hadits-hadits shahih.
Dianjurkan untuk memulai memotong kuku dari sisi kanan, karena telah terbukti dalam Sahih Bukhari (163) bahwa Aisyah ra berkata: "Nabi saw biasa memulai dari sisi kanan ketika memakai sepatu, menyisir rambut, bersuci, dan dalam semua urusannya."
Sementara itu, Al-Nawawi ra berkata dalam Al-Majmu' (1/339): "Ada konsensus ulama bahwa memotong kuku adalah sunnah, dan itu berlaku sama untuk laki-laki dan perempuan, serta untuk tangan dan kaki. Dianjurkan untuk memulai dengan tangan kanan, lalu kiri, lalu kaki kanan, lalu kiri."
Kemudian dalam Syarh Shahih Muslim (3/149) juga berbunyi: "Dianjurkan untuk memulai dengan tangan sebelum kaki, dan memulai dengan jari telunjuk tangan kanan, lalu jari tengah, lalu jari manis, lalu jari kelingking, lalu ibu jari, lalu pindah ke tangan kiri dan mulai dengan jari kelingking, lalu jari manis, sampai semua jari selesai, lalu pindah ke kaki kanan dan mulai dengan jari kaki terkecil di kaki kanan dan diakhiri dengan jari kaki terkecil di kaki kiri. Dan Allah Maha Mengetahui."
BACA JUGA:
Pro Kontra Urutan Memotong Kuku
Sementara itu, para ulama Hanbali menyebutkan urutan jari yang berbeda saat memotong kuku, tetapi tidak ada laporan shahih yang diriwayatkan dari Nabi saw mengenai hal ini.
Al-'Iraqi ra berkata dalam Tarh al-Tathrib (2/77): "Tidak ada hadits yang terbukti yang dapat diikuti mengenai cara memotong kuku."
Senada dengan Al-’Iragi, Ibnu Hajar berkata dalam Fath al-Bari (10/345): "Tidak ada hadits yang terbukti tentang urutan jari saat memotong kuku. ... Ibnu Daqiq al-'Eid menolak urutan yang disebutkan oleh al-Ghazali dan pengikutnya, dan dia berkata: Tidak ada dasar untuk semua itu, dan untuk menyarankan bahwa itu adalah mustahab ketika tidak ada bukti untuk itu adalah menjijikkan menurut pendapat saya. Jika ada yang menyarankan bahwa itu adalah mustahab untuk memulai dengan jari telunjuk kanan karena statusnya yang terhormat, tidak ada dasar untuk urutan ini. Ya, ada dasar untuk memulai dengan tangan kanan dan kaki kanan, yaitu "dia suka memulai dari kanan".
Selain urutan memotong kuku, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!