Bagikan:

JAKARTA - Pada akhir pekan ini, konser Adele bertajuk residency 'Weekends with Adele' di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat akan berakhir. Penampilan memukau Adele di atas panggung tak terlepas dari gaun hitam yang menambah pesona setiap aksi musiknya.

Bukan gaun sembarangan, setiap gaun dibuat khusus untuk pelantun lagu "Someone Like You" tersebut. Setiap malam, ia tampil dengan gaun dari desainer yang berbeda, dengan satu desainer untuk setiap penampilannya.

Dilansir VOI dari laman The Star pada Kamis, 28 November 2024, pada akhir konser Residency, Adele mengenakan lebih dari 50 gaun little black dress (LBD) yang dipakainya sejak pertama kali konser yang diselenggarakan 18 November 2022 hingga penutupnya pada Minggu, 23 November 2024.

Adele memulai dengan gaun beludru off-the-shoulder dari Schiaparelli, dengan pita satin panjang yang diikat dengan gesper emas. Di Hari Valentine 2023, dia mengenakan gaun David Koma dengan kristal mawar.

Pada Halloween, perempuan berusia 36 tahun ini tampil bak Morticia Addams dengan gaun Arturo Obegero. Bahkan bulan ini, ia bekerja sama dengan Loro Piana untuk membuat gaun pertama mereka yang sangat mewah.

Gaun-gaun tersebut dibuat khusus untuknya. Adele bekerja dengan berbagai nama besar dalam industri mode dan hampir tidak pernah mengenakan desain dari desainer yang sama.

Menurut Fernando Garcia, direktur kreatif dari Oscar De La Renta, yang merancang gaun berkilau yang dikenakan Adele saat penampilan Natal 2022, satu-satunya pedoman yang ada adalah gaunnya harus berwarna hitam, panjang, dengan potongan yang menonjolkan pinggang, dan cukup elastis agar Adele bisa bernapas dengan lega.

Adele telah menyukai gaun LBD hampir sepanjang kariernya. Anda, bisa melihat gaun LBD Armani yang dikenakannya di Grammy 2012). Namun, jumlah gaun hitam panjang yang dia kenakan selama konser, variasinya dan konsistensinya dalam penampilan, menandai tonggak baru dalam sejarah busana yang mungkin merupakan pakaian paling abadi dalam dunia mode.

Di tengah era media sosial yang sering memuja pakaian paling mencolok dan mencuri perhatian yang paling berwarna, gila, berbulu, busana Adele menjadi ikonis dan elegan.

Seperti yang diungkapkan Sarah Collins, ketua pemasaran dan manajemen mode di Savannah College of Art and Design, yang pada 2012 mengadakan pameran tentang "The Little Black Dress".

"Ketika semuanya tentang ingin dilihat, memilih pendekatan yang berbeda adalah cara untuk menonjol," ucap Sarah.

Pada masa sekarang, ketika pakaian LBD (little black dress) telah menjadi simbol kekuatan dan keanggunan, Adele dengan cerdik menghidupkan kembali makna dari gaun hitam panjang, sebuah pakaian yang telah ada selama berabad-abad, dan dibuktikan dalam lukisan potret istana abad ke-17 oleh Diego Velazquez hingga karya terkenal John Singer Sargent pada tahun 1884.

Adele mengambil alih gaun hitam panjang ini untuk memberi pesan tentang kesederhanaan elegan, di tengah dunia mode yang sering kali dihantui oleh kebijakan viral di media sosial.

Gaun LBD adalah pilihan yang cerdas, karena pakaian ini dapat dikenakan oleh siapa saja dan tetap menonjolkan siluet tubuh yang anggun.

Mengapa Adele Memilih Gaun Hitam?

Ada berbagai teori mengenai alasan Adele menyukai warna hitam dalam penampilannya. Gaelle Paul, mantan penata gaya Adele, mengatakan bahwa pilihan Adele untuk mengenakan hitam adalah penghormatan pada Johnny Cash, musisi rock n' roll.

Namun, Jamie Mizrahi penata gaya Adele yang sekarang, memberikan tanggapan lain. Ia merasa gaun hitam ini menciptakan deja vu yang tepat, sebuah referensi terhadap sejarah mode yang lebih luas. Menurutnya, gaun LBD cocok dengan Adele secara pribadi dan artistik.

Gaun hitam panjang ini tidak hanya menyembunyikan kaki Adele. Sang penyanyi kerap mengenakan sepatu yang membuat kakinya terlihat jelas atau menggunakan sepatu kets demi kenyamanan, tetapi juga mengatur fokus musik dan penampilannya. Sementara desain yang dibuat khusus dengan berbagai desainer ini menciptakan kesan yang lebih kreatif daripada sekedar viral.