Bagikan:

JAKARTA - Pemilihan peralatan dapur, salah satunya alat memasak harus sangat diperhatikan, terutama bahan pembuatannya. Ini karena ada beberapa bahan pembuat alat memasak yang justru dapat membahayakan jika digunakan.

Melansir dari SMCP, Kamis, 28 November 2024, sebuah studi dalam jurnal Chemosphere menemukan bahwa produk dengan bahan plastik hitam daur ulang, salah satunya pada alat memasak seperti spatula mengandung bahan kimia berbahaya. Bahan tersebut bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Penelitian itu mengungkapkan bahwa plastik hitam daur ulang yang digunakan untuk membuat peralatan memasak berasal dari limbah elektronik, seperti komputer dan televisi. Limbah tersebut mengandung bahan kimia beracun yang disebut flame retardants atau bahan tahan api.

Jika spatula dibuat menggunakan limbah dengan bahan kimia beracun tersebut, maka bisa membuat makanan yang dimasak terkontaminasi. Ini terjadi karena bahan tahan api dari limbah elektronik tidak terikat erat dengan polimer plastik, sehingga mudah berpindah ketika terkena suhu panas.

Konsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bahan kimia tersebut secara terus menerus akan membuatnya menumpuk di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan risiko kanker, gangguan hormon, gangguan sistem saraf, hingga kerusakan otak.

“Bahan tahan api dapat terakumulasi dalam tubuh kita dan menyebabkan efek jangka panjang yang merugikan,” kata salah satu penulis studi dan sains, Megan Liu.

Dengan demikian, para ahli menyarankan untuk tidak menggunakan alat memasak dengan plastik hitam daur ulang, terutama spatula. Disarankan juga untuk meletakkan makanan pada wadah yang bukan berbahan plastik hitam.

Untuk spatula, sebagai alternatif Anda dapat menggunakan spatula berbahan kayu atau stainless steel. Ini harus dilakukan untuk mengurangi risiko kontaminasi bahan kimia berbahaya pada tubuh dan juga menjaga kesehatan keluarga.

Sementara itu, selain pada alat memasak seperti spatula, bahan kimia berbahaya dalam produk plastik hitam daur ulang ini juga sering ditemukan pada produk mainan anak-anak. Tak jarang anak-anak bermain dengan memasukkan mainan ke dalam mulut sehingga bahan kimia berbahaya bisa pindah ke tubuh dan membahayakan kesehatan mereka.