JAKARTA - Tren boneka Labubu membuat banyak pihak membuat sesuatu yang berbentuk mirip dengan Labubu, salah satunya makanan. Berbagai restoran menjual makanan seperti kue berbentuk Labubu, yang membuat Pop Mart geram.
Pop Mart merupakan perusahaan yang fokus menjual mainan, pemilik itellectuak property (IP) dari karakter Labubu dan The Monsters. Pihak Pop Mart menyadari bahwa banyak restoran yang menggunakan karakter Labubu untuk menu makanan mereka, salah satunya di Singapura.
“Kami sadar ada banyak penjual makanan yang meluncurkan produk dengan karakter Labubu di Singapura,” ujar perwakilan Pop Mart International, Kevin Zhang, dilansir dari Strait Times, pada Senin, 25 November 2024.
Kevin Zhang mengatakan bahwa tidak ada satu pun dari restoran-restoran tersebut yang memiliki lisensi untuk membuat makanan berbentu Labubu. Dengan itu, pihak Pop Mart akan mengambil tindakan tegas terhadap restoran tersebut, demi melindungi hak seniman dan perusahaan.
“Pop Mart akan segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghentikan penggunaan Labubu dan The Monsters tanpa izin, guna melindungi kepentingan seniman sekaligus Pop Mart,” tambahnya.
BACA JUGA:
Menurut Kevin, jika Pop Mart tidak segera mengambil tindakan tegas terkait hal tersebut, dikhawatirkan bisa berdampak merugikan di masa mendatang.
“Misalnya jika ada jaringan restoran yang bersedia membayar lisensi untuk menggunakan karakter tersebut, kemudian muncul penjual makanan yang tidak memiliki lisensi dari Pop Mart. Pastinya hal itu akan merugikan brand atau merek yang bekerja sama secara resmi dengan Pop Mart,” jelasnya.
Seperti diketahui, di Singapura memang terdapat beberapa restoran yang membuat makanan berbentuk karakter Labubu. Seperti restoran Peony Jade yang membuat bakpao bentuk Labubu, hingga toko kue Ji Xiang yang membuat kue bentuk Labubu.