Bagikan:

YOGYAKARTA – Pengunaan obat tuberculosis (TBC) dapat memunculkan efek samping jangka pendek, seperti demam, kesemutan, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. Sementara efek samping jangka panjang yang berpotensi muncul adalah disfungsi paru-paru dan gangguan sistem saluran pencernaan. Lantas, berapa lama efek samping obat TBC?

Dikutip dari AI-Care, tuberkulosis merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB).

Untuk mengangani infeksi tersebut, penderita TBC harus menjalani pengobatan sesuai resep dokter setidaknya selama 6 bulan. Obat TBC terdiri dari beberapa jenis obat yang diminim dalam waktu bersamaan.

Beberapa jenis obat yang umum diberikan kepada penderita tuberkulosis yakni isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan ethambutol. Seperti obat lainya, penggunaan obat TBC bisa memunculkan efek samping.

Berapa Lama Efek Samping Obat TBC?

Menyadur Medical News Today, lamanya efek samping obat tuberculosis bervariasi pada setiap orang. Hal ini juga bergantung pada efek samping yang muncul, apakah bersifat jangka pendek atau jangka panjang.

Pada kasus yang ringan, misalnya mual dan muntah, efek samping tersebut dapat berlangsung selama beberapa minggu setelah penderita mengonsumsi obat TBC.

Sementara jika seseorang mengalami efek janga panjang, efek tersebut dapat berlangsung selama jangka waktu yang bervariasi, bahkan setelah orang tersebut berhenti mengonsumsi obat TBC.

Sebuah riset di China tahun 2022 meneliti faktor risiko dan biomarker pada perokok dan bukan perokok yang dapat meningkatkan kerusakan paru-paru terkait TBC pasca-pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,9 persen orang dengan fungsi paru-paru yang berkurang akibat penggunaan obat TBC masih akan mengalami gejala hingga 3 tahun setelah menghentikan pengobatan.

Sebuah tinjauan penelitian dan pernyataan klinis pada tahun 2023 merekomendasikan bahwa setelah seseorang menyelesaikan rangkaian pengobatan TB, mereka harus menghadiri janji temu lanjutan dengan tenaga kesehatan setiap 6 bulan hingga 2 tahun untuk memantau efek samping.

Individu tersebut dapat bekerja sama dengan dokternya untuk membuat rencana perawatan yang sesuai guna mengelola efek samping tersebut.

Bagaimana Cara Meminimalisir Efek Samping Obat TBC?

Masih dari Medical News Today, ada beberapa faktor yang bisa memperparah efek samping obat TBC. Untuk meminimalisir efek samping obat, seseorang yang menderita penyakit TBC harus menghindari beberapa hal berikut ini:

  • Minuman alkohol: obat TBC dapat berinteraksi dengan minuman beralkohol dan menyebabkan kerusakan hati.
  • Makanan yang mengandung tiamin dan histamin: beberapa makanan yang mengandung tiamin dan histamin seperti keju yang sudah matang, tuna, makarel, kubis yang difermentasi, daging yang diasap atau diawetkan.
  • Memulai obat baru tanpa berkonsultasi dengan dokter: sebelum memulai obat baru, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengindari interaksi obat yang dapat mengurangi efektivitas atau meningkatkan efek samping.

Sekedar informasi tambahan, obat TBC bisa mengurangi efektivitas pil kontrasepsi atau implant selama masa pengobatan. Sebaiknya gunakan metode kontrasepsi tambahan seperti kondom bersamaan dengan kontrasepsi utama selama pengobatan berlangsung.

Demikian informasi tentang berapa lama efek samping obat TBC. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.