YOGYAKARTA - Lensa okuler merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah mikroskop. Fungsi lensa okuler sendiri sangat krusial dalam proses pengamatan objek mikroskopis.
Tanpa lensa okuler, kita tidak akan dapat melihat dengan jelas objek-objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Lalu, apa sebenarnya fungsi dari lensa okuler ini? Mari kita bahas lebih lanjut.
Mengenal Fungsi Lensa Okuler
Dilansir dari laman Microscope World, lensa okuler juga dikenal sebagai lensa mata yang terletak dekat dengan mata pengamat. Fungsi utama lensa ini adalah untuk memperbesar lebih lanjut gambar yang dihasilkan oleh lensa objektif.
Lensa okuler seringkali dapat dipertukarkan, memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pengalaman pengamatan mereka berdasarkan perbesaran yang diinginkan.
Perbesaran paling umum untuk lensa okuler mikroskop adalah 10x. Sementara itu, terdapat perbesaran tambahan untuk lensa okuler mikroskop yaitu mulai dari 12,5x, 15x, dan 20x.
Kemudian untuk mencapai pembesaran dan kejelasan optimal, lensa objektif dan lensa okuler harus bekerja secara bersama-sama. Prosesnya dimulai dengan lensa objektif menangkap cahaya dari spesimen, membentuk sebuah citra antara. Citra ini kemudian diperbesar lebih lanjut oleh lensa okuler, hingga menghasilkan tampilan yang detail dan diperbesar bagi pengamat.
Baca juga artikel yang membahas 6 Gamers Terbaik di Dunia dengan Prestasi yang Membanggakan
Memahami apertur numerik lensa objektif sangat penting, karena menentukan faktor-faktor seperti resolusi dan kedalaman bidang. Lensa okuler melengkapi ini dengan memberikan pembesaran tambahan, memungkinkan pemeriksaan dan analisis yang lebih rinci.
Lensa objektif dan lensa okuler merupakan komponen yang sangat penting dalam instrumen optik, masing-masing memberikan kontribusi unik pada proses pengamatan. Mengenali perbedaan mereka dan memahami bagaimana mereka bekerja sama meningkatkan kemampuan kita untuk menjelajahi dunia mikroskopis dengan presisi dan kejelasan.
Apa perbedaan fungsi lensa objektif dan lensa okuler?
Kebanyakan mikroskop yang digunakan di sekolah dan laboratorium memiliki setidaknya dua, dan biasanya lebih banyak, lensa. Lensa objektif adalah lensa yang secara langsung mengamati objek yang sedang diperiksa oleh pengguna mikroskop.
Pada mikroskop stasioner, lensa objektif kemudian memfokuskan cahaya yang dipantulkan dari objek ke atas tabung menuju lensa okuler, yang merupakan lensa yang dilihat oleh pengguna.
Sementara itu, lensa okuler memberikan pembesaran tambahan dan dapat disesuaikan. Pengguna dapat memutar sebuah tombol atau menggerakkan lensa binokular (pada mikroskop dengan dua lensa mata), meniru penyesuaian yang dilakukan oleh lensa alami di mata kita untuk melihat objek pada jarak yang berbeda.
Dengan cara ini, pengguna mikroskop dengan tingkat penglihatan yang berbeda dapat memanipulasi lensa mata untuk memfokuskan gambar yang disediakan oleh lensa objektif.
Selain sekadar menangkap cahaya yang dipantulkan untuk menghasilkan gambar, lensa objektif mikroskop juga memperbesar gambar. Banyak mikroskop stasioner memiliki beberapa lensa objektif yang dapat diputar oleh pengguna untuk melihat objek pada berbagai tingkat atau "kekuatan" pembesaran.
Namun sekarang, teknologi semakin canggih dengan hadirnya mikroskop portabel yang ringan memiliki lensa objektif yang bekerja sama dengan kamera pada ponsel untuk memberikan pembesaran.
Menggunakan ponsel dengan mikroskop portabel menambahkan kemampuan untuk menangkap gambar yang diperbesar dan mengirimkannya ke database untuk analisis atau menyimpannya di cloud atau secara lokal di ponsel untuk pemeriksaan di masa mendatang.
Selain fungsi lensa okuler, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!