YOGYAKARTA – Telapak kaki datar atau flat foot dikenali ketika telapak kaki tidak memiliki lengkungan normal saat berdiri. Ini dapat menyebabkan rasa sakit ketika menjalani aktivitas berat. Seperti berdiri lama, berjalan jauh, atau berlari. Kondisi ini disebut pes planus, atau lengkungan telapak kaki turun.
Pada bayi dan anak usia 2-3 tahun, normal mengalami flat foot. Tetapi ketika mereka mulai aktif berjalan, atau ketika ligamen dan tendon di telapak kaki serta tungkai mengencang. Telapak kaki datar yang dialami anak-anak, jarang serius. Tetapi telapak kaki datar dialami 8 persen orang dewasa Amerika Serikat yang berusia 21 tahun ke atas dan 4 persen memiliki lengkungan telapak kaki turun.
Dalam beberapa kasus, telapak kaki datar disebabkan cedera atau penyakit yang menimbulkan masalah ketika dipakai berjalan, berlari, dan berdiri selama berjam-jam. Lengkungan pada telapak kaki, hanya akan terlihat ketika telapak kaki menyentuh tanah sepenuhnya. Jenis kaki datar ini, bisa dialami saat dewasa ketika tendon yang menghubungkan otot betis dengan bagian dalam pergelangan kaki mengalami cedera, bengkak, atau robek. Jika lengkungan kaki tidak menerima dukungan yang dibutuhkan, akan terasa sakit pada kaki dan pergelangan kaki, serta bagian luar pergelangan kaki.
Namun penting dipahami, rasa sakit yang muncul tergantung kondisi yang dialami. Telapak kaki datar dan rasa sakit sebagai efeknya, bisa dialami satu kaki saja atau kedua-duanya.
Telapak kaki datar atau flat foot berhubungan dengan jaringan dan tulang di kaki serta tungkai bawah. Kondisi ini normal terjadi pada bayi dan balita karena butuh waktu bagi tendon untuk mengencang dan membentuk lengkungan. Dalam kasus yang jarang terjadi, tulang-tulang di kaki anak menyatu, ini yang menyebabkan rasa sakit. Seiring bertambahnya usia, tendon juga bisa mengalami kerusakan. Telapak kaki datar, melansir Healthline, Senin, 11 November, juga dikaitkan dengan penyakit celebral palsy dan distrofi otot.
Orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu juga bisa mengalami telapak kaki datar. Selain karena cedera kaki dan pergelangan kaki, telapak kaki datar juga bisa dialami orang obesitas, hipertensi, dan diabetes melitus.
BACA JUGA:
Selama Anda yang memiliki telapak kaki datar tidak merasakan sakit, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetapi apabila terasa nyeri setelah berjalan jauh atau berdiri berjam-jam, mungkin akan dirasakan. Apabila nyeri kaki sangat mengganggu, penting untuk menemui dokter ortopedi, ahli penyakit kaki, atau layanan kesehatan. Setelah menjalani sejumlah tes dan ditanya mengenai riwayat, dokter mungkin akan memberikan beberapa rekomendasi. Seperti memakai penopang kaki, memakai orthotics (sisipan yang dimasukkan ke dalam sepatu untuk menyangga kaki), memakai sepatu khusus dengan pelindung tumit, meresepkan obat antiinflamasi, hingga operasi kaki apabila kasusnya serius.