Bagikan:

JAKARTA - Sarapan merupakan waktu makan terpenting, karena sumber energi dan membantu metabolisme. Namun, ada beberapa kesalahan sarapan yang dapat mengalami kenaikan berat badan. Ada beberapa menu sarapan yang justru tak sehat.

Memang sulit rasanya untuk tidak menyantap sarapan favorit. Namun, perubahan kecil ini dapat membuat Anda makin sehat dan menurunkan berat badan. Berikut 6 kesalahan sarapan yang membuat tubuh bertambah gemuk, seperti dilansir VOI dari laman The Sun pada Senin, 1 November 2024.

1. Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Banyak Gula

Croissant, sereal, dan makanan panggang mungkin terasa enak di santap di pagi hari, namun hal ini tidak dapat membantu menurunkan berat badan. Bahkan, Anda bisa mengalami kenaikan berat badan, karena kandungan tinggi gula.

"Jika makan terlalu banyak gula, jelas meningkatkan risiko menambah berat badan. Jika Anda memiliki lonjakan gula yang diikuti oleh gula rendah, Anda mungkin mencari makanan manis untuk kembali naik lagi," ujar Rob Hobson, seorang ahli gizi di London.

Hobson mengatakan ada banyak gula tersembunyi dalam sereal yang tidak disadari orang, tetapi membaca label nutrisi akan menemukan kandungan terburuk.

Ahli diet Dr Carrie Ruxton mengatakan banyak sereal sarapan manis dan rendah serat dapat menghilangkan selera makan. Hal ini membuat Anda berburu makanan ringan beberapa jam kemudian.

2. Berlebihan Mengonsumsi Kalori Kosong

Dr Mayur Ranchordas, seorang ahli fisiologi olahraga dan gizi olahraga mengatakan pentingnya untuk memperhatikan bagaimana kalori dapat bertambah saat sarapan.

“Jika Anda minum latte atau cappuccino penuh lemak dengan muffin, Anda mungkin berpikir 'Saya hanya minum kopi dan muffin untuk sarapan'. Tapi itu banyak kalori, dan tidak ada nilai gizi," ucap Dr Mayur.

"Itu sama dengan 700-800 kalori saat sarapan. Jika Anda kemudian makan sandwich dan bacon saat makan siang, Anda bisa melebihi asupan kalori harian sebelum makan malam.” lanjutnya.

Dr Mayur mengatakan sebaiknya Anda mengonsumsi makanan sehat, seperti sepotong roti panggang gandum, telur rebus, salmon asap, dan alpukat. Meskipun memiliki nilai gizi yang lebih tinggi, kalori dapat bertambah dengan cepat. Jadi perhatikan ukuran porsi.

3. Tidak Mengonsumsi Cukup Protein dan Lemak Sehat

Kunci untuk sarapan yang sehat adalah memastikannya memiliki tiga kompenen utama, seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Ini adalah tiga kompenen utama dan masing-masing dibutuhkan dalam diet.

Banyak sarapan yang gagal memasukkan ketiganya. Hal ini dapat menyebabkan rasa lapar atau mengidam dalam beberapa jam. Sebagian besar, sarapan mengandung lebih banyak karbohidrat. Hal ini tidak seimbang dengan kalori yang akan dibakar sebelum waktu makan siang.

"Jangan hanya memikirkan kalori, tetapi kualitas makanannya. Aturan umum untuk atlet adalah apakah makanan tersebut memberi Anda lemak sehat, protein baik, mineral dan vitamin, dan karbohidrat sedang? Jika jawabannya ya, 9/10 itu mungkin makanan yang sehat," ujar Ranchordas.

"Tetapi jika Anda memiliki semangkuk susu dan jus jeruk, ada sangat sedikit protein dalam makanan itu sehingga kemungkinan Anda akan lapar lagi." lanjutnya.

4. Mengonsumsi Gorengan Berminyak

Rob Hobson mengatakan makanan gorengan berminyak penuh mengandung lemak jenuh dan banyak kalori, membuat Anda merasa lesu.

“Jumlah yang lebih kecil tidak apa-apa. Tetapi ada banyak kaitan dengan daging olahan dan kanker usus. Misalnya, bacon dan sosis penuh dengan garam yang tidak baik untuk tekanan darah," katanya.

5. Makan Sembari Berjalan

Saat ini, orang-orang cenderung sarapan sambil berjalan, karena bergegas untuk memulai aktivitas.

"Ada kemungkinan Anda akan makan berlebihan jika tidak fokus pada makanan, dan jika terburu-buru, Anda berisiko mengalami gangguan pencernaan," ujar Rob Hobson.

“Saya pikir itu bagus jika makan dalam kondisi duduk dan sadar. Jika tidak punya waktu di pagi hari, pergilah ke ruang istirahat untuk sarapan. Kita semua punya waktu sekitar sepuluh menit untuk duduk dan sarapan," lanjutnya.

6. Menunggu Sampai Kelaparan

Haruskah makan di pagi hari atau melewatkan sarapan?

"Memulai hari dengan sarapan yang salah atau tidak sama sekali, tidak akan menurunkan berat badan. Sarapan membuat Anda terbiasa dengan baik dan menjaga ngemil pagi tetap terjaga." ucap Dr Carrie.

Dr Ruxton mengatakan jika tidak dapat menghadapi apa pun di pagi hari, Anda mungkin makan terlalu larut malam sebelumnya.

Namun, Rob Hobson menunjukkan pola makan orang-orang berbeda dan beberapa mungkin makan dalam jendela siang hingga jam 8 malam.

"Anda memiliki sejumlah energi untuk dimakan dalam sehari, tidak masalah kapan memakannya, selama Anda membaginya." tutur Dr Ruxton.

Tapi dia bilang jangan pernah "menunggu sampai kamu lapar" karena itu bisa menuntun Anda untuk meraih sesuatu yang tidak sehat. Sementara itu, Dr Mayur mengatakan dia tidak setuju dengan gagasan bahwa "sarapan adalah makanan terpenting hari ini", karena tidak ada cukup ilmu pengetahuan untuk mendukungnya.

"Kebanyakan orang cukup kelebihan berat badan dan memiliki kadar glukosa darah puasa yang tinggi. Melewatkan sarapan mungkin sehat bagi anggapan mereka," tuturnya.

Jika Anda mengonsumsi makanan terakhir pada jam 7 malam. Dan itu adalah nasi, karbohidrat, pasta, lalu tidur pada jam 11 malam. Berikutnya, tidak makan sampai waktu makan siang, Anda telah berpuasa selama 16 jam.

"Itu cukup baik untuk Anda, karena mengendalikan kadar insulin dan gula darah." imbuhnya.