Bagikan:

JAKARTA - Gurun Sahara di Maroko yang merupakan gurun paling kering didunia, kini mendadak dilanda banjir untuk pertama kalinya dalam 50 tahun. Fenomena langka ini terjadi usai hujan deras selama dua hari, yang setara dengan curah hujan selama satu tahun.

Dilansir dari laman New York Post, Pemerintah Maroko menyebut banjir bulan September adalah yang paling parah dalam beberapa dekade, khususnya di wilayah desa Rabat di tenggara, hujan mencapai 101,6 milimeter per hari.

Danau Iriqui yang berada di antara Zagora dan Tata telah kering selama 50 tahun, kini terisi oleh penuh air, bahkan terlihat dari citra satelit NASA. Merzouga juga terkena curah hujan.

Karena biasanya curah hujan di kawasan tersebut tak sampai 254 milimeter per tahun. Ketika muncul badai tersebut, penduduk harus mengalami banjir dan area oasis dadakan. Badai itu datang setelah 6 tahun kekeringan berturut-turut.

"Sudah 30 hingga 50 tahun sejak terakhir kali kita mendapatkan hujan sebanyak ini dalam waktu yang singkat," kata Houssine Youabeb, yang bekerja di Direktorat Jenderal Meteorologi Maroko.

Ia menambahkan hujan mungkin memiliki dampak selama bertahun-tahun pada cuaca negara itu, karena meningkatnya kelembapan di udara.

Selain itu, dampak lain dari badai yang terjadi pada September mengakibatkan waduk terisi kembali dengan kecepatan yang memecahkan rekor dan membawa sumber air tambahan bagi penduduk setempat.

Namun, masih terlalu dini untuk mengurai dampak yang ditimbulkan dari hujan lebat tersebut. Badai tersebut menewaskan 20 orang di Maroko dan Aljazair, serta merusak produksi tanaman pangan.