Bagikan:

JAKARTA - Film Tulang Belulang Tulang mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dinilai mengedepankan penguatan budaya dalam film.

"“Film ini menjadi bukti nyata kesuksesan program Indonesiana Film, yang berkomitmen dalam membina dan memperkuat ekosistem perfilman di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dikutip VOI dari siaran media di Jakarta, Kamis, 3 Oktober.

Bukan tanpa sebab, film yang telah tayang sejak 26 September lalu ini menjadi film hasil program inkubasi Indonesiana Film tahun 2021, sebuah lokakarya penulisan skenario film yang diselenggarakan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek.

Di mana film ini menghadirkan kisah menarik yang terinspirasi dari tradisi budaya Batak, Sumatera Utara, dengan fokus pada hubungan keluarga serta perjalanan mereka dalam menghadapi situasi.

"Melalui program ini, kami telah melihat perkembangan sineas muda yang mampu menciptakan karya berkualitas dan relevan dengan budaya Indonesia. Dengan latar belakang yang kuat pada nilai-nilai kekeluargaan, Tulang Belulang Tulang menghadirkan kisah yang mendalam dan sangat relevan bagi masyarakat kita," tambah Hilmar.

Di akhir kalimatnya, Hilmar menganggap film yang dibintangi oleh Atiqah Hasiholan, Tanta Ginting, David Saragih, Tasha Siahaan dan lainnya bukan hanya sekedar hiburan semata.

Namun juga sebagai bentuk apresiasi terhadap karya lokal yang mengangkat budaya Indonesia.

"Menonton film Tulang Belulang Tulang bukan hanya menjadi hiburan semata, melainkan juga sebagai bentuk apresiasi terhadap karya-karya lokal yang mengangkat budaya Indonesia," tuturnya.

"Saya berharap film ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam penguatan ekosistem perfilman nasional, utamanya dalam mendorong kreativitas perfilman daerah," tandasnya.