Bagikan:

YOGYAKARTA - Salah satu hidangan tradisional Indonesia yang populer, nasi kuning, sering disajikan dalam acara spesial seperti perayaan, syukuran, dan acara formal. Kunyit adalah sumber warna kuningnya yang menarik, serta aroma dan rasanya yang unik. Namun, penting untuk mengetahui kandungan kalori nasi kuning dan dampaknya terhadap kesehatan bagi mereka yang memperhatikan asupan kalori harian mereka.

Kandungan Kalori Nasi Kuning

Nasi kuning dibuat dari beras yang dimasak dengan santan, kunyit, serta bumbu-bumbu seperti daun salam, serai, dan daun jeruk. Hidangan ini sering dilengkapi dengan berbagai lauk seperti telur, ayam, kering tempe, abon, dan sambal goreng hati. Meskipun terlihat menggugah selera, nasi kuning memiliki kalori lebih tinggi dibandingkan nasi putih, terutama karena santan yang digunakan.

Satu porsi nasi kuning (sekitar 150-200 gram) biasanya mengandung sekitar 250 hingga 300 kalori, tergantung pada bahan tambahannya. Sumber kalori ini berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein.

  • Karbohidrat: Nasi kuning, sebagai makanan berbasis beras, kaya akan karbohidrat. Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh, namun jika dikonsumsi berlebihan, kalori yang tidak terpakai dapat disimpan sebagai lemak.
  • Lemak: Santan yang digunakan dalam nasi kuning menambah kandungan lemak, terutama lemak jenuh. Jika dikonsumsi terlalu sering, hal ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
  • Protein: Nasi kuning biasanya disajikan dengan lauk yang mengandung protein, seperti ayam atau telur. Protein ini membantu dalam pembentukan otot dan perbaikan sel-sel tubuh.

Dampak Kalori Nasi Kuning pada Kesehatan

Mengonsumsi nasi kuning dalam jumlah moderat umumnya tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berarti bagi kebanyakan orang. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, terutama dengan tambahan lauk tinggi kalori seperti ayam goreng, telur dadar, dan kering tempe, nasi kuning dapat menjadi sumber kalori berlebih. Hal ini bisa berdampak pada beberapa masalah kesehatan, seperti:

  1. Kenaikan Berat Badan: Nasi kuning yang kaya kalori, terutama jika dikonsumsi dalam porsi besar, bisa menyebabkan penambahan berat badan. Kelebihan kalori yang tidak dibakar oleh aktivitas fisik akan disimpan sebagai lemak, yang dalam jangka waktu lama dapat memicu obesitas.
  2. Peningkatan Kadar Kolesterol: Kandungan lemak jenuh dari santan dalam nasi kuning dapat menaikkan kadar kolesterol jika dikonsumsi berlebihan. Kadar kolesterol yang tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
  3. Gangguan Pencernaan: Lemak jenuh dari santan dan minyak yang digunakan dalam lauk pendamping nasi kuning dapat memicu gangguan pencernaan, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap makanan berlemak tinggi.

Tips Mengurangi Kalori dalam Nasi Kuning

Untuk menikmati nasi kuning tanpa khawatir akan asupan kalori yang terlalu tinggi, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  1. Kurangi penggunaan santan: Salah satu sumber utama kalori dalam nasi kuning adalah santan. Anda bisa mengurangi jumlah santan yang digunakan atau menggantinya dengan santan encer yang lebih rendah kandungan lemaknya.
  2. Pilih lauk yang lebih sehat: Hindari lauk yang digoreng dalam minyak berlebih. Sebagai gantinya, pilih lauk yang dipanggang, direbus, atau dikukus untuk mengurangi kandungan lemak dan kalori.
  3. Kontrol porsi makan: Mengontrol porsi nasi kuning yang dikonsumsi adalah cara terbaik untuk menjaga asupan kalori tetap seimbang. Anda juga bisa menambahkan lebih banyak sayuran sebagai pendamping nasi kuning untuk meningkatkan serat dan nutrisi tanpa menambah banyak kalori.
  4. Gunakan minyak lebih sedikit: Saat memasak lauk pendamping nasi kuning, gunakan minyak dalam jumlah minimal. Minyak yang digunakan dalam jumlah besar bisa meningkatkan kalori secara signifikan.

Bicara soal nasi kuning, baca juga: Unggah Foto Nasi Kuning, Han Hyo Joo Syuting Drama Terbaru di Bali

Jadi setelah mengetahui kalori nasi kuning, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!