Bagikan:

JAKARTA - Visinema Group resmi meluncurkan BION Studios, sebuah perusahaan film yang berfokus untuk memproduksi konten hyperlocal dan tren yang sedang berkembang di masyarakat guna menangkap ide-ide segar dan cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Herry Budiazhari Salim, selaku Group President & CEO of Visinema Studios, menjelaskan bahwa BION Studios hadir untuk memberikan ruang bagi cerita-cerita yang relevan, namun mungkin belum terdengar dan memiliki potensi besar untuk menggugah hati penonton.

"BION Studios hadir untuk mengangkat cerita-cerita yang viral dan tumbuh dari akar rumput. Kami ingin menjadi wadah bagi konten-konten yang segar, dekat dengan masyarakat, dan memiliki daya tarik besar di pasar hyperlocal," ungkap Herry Budiazhari Salim di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 10 September.

"Kami menangkap cerita-cerita yang tumbuh dari budaya populer, tren yang sedang berkembang, dan kehidupan sehari-hari masyarakat. BION Studios dilahirkan untuk memberikan ruang bagi suara-suara yang mungkin belum terdengar, tapi punya potensi besar untuk menggugah hati penonton," lanjut Herry.

Ajeng Parameswari, Chief of Business Stream & BION Studios, mengungkapkan rumah produksi ini berkomitmen untuk menghadirkan cerita-cerita yang dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan tren yang sedang berkembang.

Dengan produksi konten yang relevan dan menggugah, BION Studios diharapkan menjadi wadah bagi berbagai ide kreatif yang mampu menghubungkan penonton dengan cerita-cerita yang mereka kenal dan alami sehari-hari.

"Kami ingin terus menyajikan konten yang mengangkat cerita dari masyarakat untuk masyarakat, agar mereka merasa lebih terhubung dengan apa yang mereka tonton," tutup Ajeng.

BION Studios sendiri akan segera merilis 3 film mereka di tahun 2025 yaitu Ambyar Mak Byar dengan menggandeng Happy Asmara dan Gilga Sahid, Selepas Tahlil dengan menggandeng Aghniny Haque, dan Kami (Bukan) Sarjana Kertas.