YOGYAKARTA – Gejala gastritis paling umum adalah perut kembung dan terasa penuh. Penting diwaspadai, bahwa gastritis ialah peradangan pada lapisan lambung. Lapisan lambung, dikenal juga dengan mukosa lambung, mengandung sel-sel yang menghasilkan enzim dan asam yang penting untuk pencernaan. Ketika lapisan mukosa ini meradang, maka kerja lambung akan terganggu.
Selain merasa kembung dan perut terasa penuh, gastritis juga ditandai nyeri perut hingga ulu hati, mual, muntah, kehilangan selera makan, tinja berwarna hitam. Gejala ini tentu bikin tak nyaman.
Gastritis ini menyebabkan peningkatan aliran darah dan akumulasi cairan di lapisan lambung. Karena itulah perut akan terasa kembung dan penuh. Peradangan dan iritasi pada lapisan lambung, atau gastritis, juga dapat mengganggu kontraksi dan gerakan teratur di saluran pencernaan. Akibatnya, perjalanan makanan yang melalui lambung akan melambat dan menyebabkan pengosongan lambung tertunda.
Kembung sensasi perut penuh gas, juga bisa akibat gangguan mencerna makanan karena gastritis. Gastritis mengganggu produksi dan sekresi enzim pencernaan. Sehingga makanan tidak dipecah optimal, menyebabkan fermentasi karbohidrat. Fermentasi ini menghasilkan gas dalam perut dan mengakibatkan kembung.
Pada seseorang yang menderita gastritis akut, perut akan terasa kembung selama beberapa hari bahkan bisa sampai seminggu. Biasanya akan membaik apabila peradangan mereda. Ketika mengalami gejala gastritis, baik perut terasa kembung serta penuh, maupun diikuti gejala lainnya, penting untuk waspada. Apabila diikuti dengan penurunan berat badan secara drastis, buang air besar atau muntah disertai bercak darah, kesulitan menelan, hingga mual serta muntah terus-menerus, penting untuk segera periksa ke dokter.
Gastritis secara medis didiagnosis dengan mengenali gejala yang dialami pasien. Mulai dari menelusuri riwayat kesehatan hingga pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda gastritis. Tes juga akan dilakukan di pusat pelayanan medis. Seperti tes endoskopi, yaitu tes menggunakan tabung fleksibel denga kamera untuk memeriksa lapisan lambung dan duodenum. Melansir Healthline, Jumat, 23 Agustus, pemeriksaan gastritis untuk menyimpulkan diagnosa juga bisa dilakukan lewat tes darah yang mengidentifikasi adanya peradangan. Untuk tes tinja, biasanya untuk memeriksa jejak darah atau bakteri Heliobacter pylori.
BACA JUGA:
Secara umum, gastritis perlu diobati dengan resep dari dokter sesuai dengan kondisi pasien. Selain pengobatan dari dokter, pengobatan rumahan dengan teh chamomile dan jahe dapat mengurangi kembung serta menenangkan lambung.