YOGYAKARTA – Gastritis adalah peradangan pada lambung dan lapisannya. Penyakit ini tidak hanya dialami oleh manusia. Tetapi hewan kesayangan berbulu, yaitu anjing, juga bisa mengalaminya. Gastritis, atau dikenal sebagai penyakit maag, bisa terjadi secara akut. Ini bisa terjadi ketika anjing memakan benda-benda di sekitar yang bukan makanannya. Sebagai referensi untuk cek kondisi hewan kesayangan Anda, berikut penjelasan mengenai gejala dan penyebab gastritis pada anjing.
Gejala gastritis pada anjing
Gejala gastritis yang dialami anjing, dikenali ketika anabul kesayangan ini sering muntah hingga mengalami muntah darah. Diikuti juga dengan nafsu makan menurun, tinja tidak normal, dan berikut ini selengkapnya.
1. Muntah
Gejala utama penyakit maag adalah muntah. Intensitas muntah mungkin bisa bervariasi. Tetapi muntah akibat maag, bisa berwarna hitam, berdarah, mengandung empedu, atau berbusa. Jika terjadi pada anjing, artinya anabul ini memakan sesuatu yang mengiritasi.
2. Tinja tidak normal
Gastritis dapat menyebabkan anjing mengeluarkan darah dalam tinjanya. Kemungkinan besar karena diare, tinja juga berwarna hitam serta lengket. Jika anjing kesayangan mengalaminya, penting segera membawanya ke dokter hewan sehingga diperiksa dan mendapatkan diagnosa serta pengobatan tepat.
3. Nafsu makan menurun
Anjing mungkin mengalami penurunan nafsu makan jika mengalami maag. Biasanya berpengaruh pada perilaku anjing. Mereka yang biasanya ceria berlari-larian, akan terlihat lesu ketika nafsu makan hilang diikuti menurunnya berat badan.
4. Nyeri
Gastritis bisa menyebabkan sakit perut parah pada anjing. Ini biasanya terlihat pada postur tubuh anjing. Ketika punggung anjing melengkung, mungkin mereka merasakan tidak nyaman hingga nyeri pada perutnya ketika terkena gastritis. Perut juga terasa empuk saat disentuh.
Selain mengenali gejala gastritis pada anjing lebih awal. Penting juga mengevaluasi dan mengenali penyebab kenapa anjing mengalami gastritis, berikut penjelasannya.
Penyebab anjing mengalami gastritis
Gastritis akut umum dialami oleh anjing. Mayoritas disebabkan pola makan yang buruk. Selain itu, penyebab anjing mengalami gastritis karena hal berikut.
1. Memakan benda asing
Jika anjing di rumah memakan benda asing yang bukan makanan, hal itu dapat menyebabkan peradangan pada lapisan lambung dan menyebabkan maag. Benda asing tersebut bisa antara lain kain pakaian yang terkoyak, batu, plastik, tulang, dan kertas.
2. Makanan yang buruk
Beberapa makanan tidak cocok untuk anjing dan jika tertelan dapat menyebabkan maag. Makanan tersebut antara lain anggur, alpukat, cokelat, kacang-kacangan, dan kelapa. Meskipun Anda tidak bisa mengontrol anjing tidak memakan makanan tersebut, penting merawat anjing dengan tepat supaya tidak menyebabkan mengalami gastritis. Penting juga mengenali alergi pada anjing, yang mungkin juga menyebabkan paradangan pada lambungnya.
BACA JUGA:
3. Menelan benda beracun
Jika anjing menelan benda beracun, otomatis tubuhnya akan mengalami dampak negatif. Misalnya, anjing menelan benda yang mengandung bahan kimia tertentu atau obat untuk manusia. Karena itu penyakit maag bisa berkembang. Melansir The Spruce Pets, Rabu, 3 Juli, jauhkan anjing dari produk pembersih, produk mulsa, dan kotoran kucing. Selain itu, beberapa tanaman beracun bagi anjing. Seperti daffodil, bluebell, dan tulip.
4. Penyakit sistemik
Beberapa penyakit sistemik berkaitan dengan kondisi lambung anjing. Meski bersifat sekunder, tetapi penting mengenalinya. Penyakit sistemik tersebut, antara lain pankreatitis, penyakit hati, atau infeksi bakteri yang menyebabkan radang lambung berbahaya.
Diagnosa gastritis pada anjing, selain mengenali gejalanya, penting juga membawanya ke dokter. Diagnosa dilakukan dengan melakukan rontgen, pemeriksaan darah, urinalisis, dan pemgambilan sample tinja. Melalui informasi awal tersebut, dokter akan menganalisis kondisi anjing dan memberikan rekomendasi perawatan. Kalau gastritis pada anjing adalah kondisi sekunder dari penyakit yang dideritanya, maka dokter akan melakukan biopsy, mengidentifikasi agen peradangan, dan merekomendasikan pengobatan yang harus dilakukan.