Bagikan:

JAKARTA - Della Dartyan dipercaya untuk menjadi pemain utama dalam film horor terbaru rumah produksi Rapi Films dan disutradarai oleh Sidharta Tata berjudul Sakaratul Maut. Di film ini Della bermain sebagai Wati yang memiliki karakter tegas dan blak-blakan terkait perasaan yang ia rasakan.

Namun, Della menjelaskan kalau alasan Wati memiliki sikap seperti itu bukan tanpa alasan. Latar belakang kehidupan keras Wati yang mengalami kejadian hamil di luar nikah, memiliki suami pengangguran dan harus berjuang membayar utang piutang menjadi alasan terbesar sikap keras Wati.

Lalu Della menyampaikan kalau karakter Wati menjadi salah satu karakter yang cukup sulit ia mainkan sekaligus menyenangkan karena penggunaan bahasa Jawa yang digunakan dalam film ini, sehingga membuat Della harus meluapkan emosi dengan menggunakan bahasa Jawa.

“Sulit, sulit karena pertama ini harus pakai bahasa Jawa kan. Dan bahasa Jawanya bener-bener bahasa Jawa yang totok banget kan. Udah gitu di sini tuh Wati tuh banyak banget dia marah. Kalau marah berarti otomatis tempo bicaranya dia tuh cepat. Dan kadang ada satu kalimat yang dia tuh kayak ngerap. Marahnya tek tek tek gitu. Dan pakai bahasa Jawa gitu. Sulit,” kata Della Dartyan kepada kantor VOI di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Juli lalu.

Della Dartyan (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

“Tapi menyenangkan juga kan. Maksudnya kayak challenging aja gitu loh. Sesuatu yang baru gitu. Bukan baru sih sebenarnya, tapi menarik-menarik gitu. Dan kebetulan juga mama kan dari Jogja. Itu cukup memudahkan aku juga untuk berbahasa Jawa sih sebenarnya,” tambahnya.

Selain harus memainkan karakter yang keras terhadap keadaan, Della juga harus berperan sebagai seorang kakak dari Indah Permatasari yang berperan sebagai Retno. Della yang merupakan seorang anak tunggal di kehidupan aslinya mengaku memiliki adik di dalam film ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan.

“Sebenarnya kalau riset sih lebih ke ngobrol-ngobrol ya. Nah, karena aku anak tunggal jadi aku dari dulu emang selalu pengen punya adik. Jadi lebih ke situ tuh. Dan aku melihat Indah, Indah kan orangnya sangat terbuka gitu. Jadi berasal dari situ untuk menyatukan chemistry yang kuat di antara kita sebagai kakak dan adik gitu sih,” tutur Della Dartyan.

Della Dartyan (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Salah satu adegan yang akan selalu berbekas di ingatan Della selama proses syuting ialah momen ia dan Tarjo yang dimainkan Aksara Dena di mana ia harus menampar sosok Tarjo karena memperebutkan warisan Bapak Wiryo alias bapak mereka sendiri yang sedang diambang kematian.

Della masih ingat bagaimana adegan itu hanya diambil dalam satu kali pengambilan gambar dan semua orang terkesima dengan akting yang ditampilkan oleh mereka berdua. Bahkan setelah memainkan adegan itu, Della sampai harus ditenangkan oleh Indah karena aktingnya yang benar-benar dikeluarkan semaksimal mungkin.

“Nah itu yang paling menantang berantem sama Tarjo itu. Dan itu ada adegan aku memukul dia lagi. Itu beneran kayak, sama Tarjo juga dia, wah itu kelar itu, aku ingat banget itu scene di pasar. Dan semua orang, kan scene itu pada semua ngeliatin kita berantem,” cerita Della.

“Seingat aku waktu itu one take oke. Dan ketika scene itu terjadi, Semua orang tepuk tangan dari satu pasar gitu. Saking kayak, Terus kita berdua kayak, aku langsung ke belakang, hadap ke belakang si Tarjo nya udah pergi gitu. Aku masih kayak, aku udah ditenangin sama si Retno kan. Udah mbak-udah mbak aku masih kayak, nafasnya masih kayak, tinggi banget gitu rasanya. Seru sih,” bebernya.

Melepas Sosok Arini dari Della Dartyan

Della Dartyan (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Della Dartyan mengaku beruntung karena bisa menjalankan profesi yang memang minatnya yaitu di dunia akting sehingga ia merasa dimudahkan untuk menjalani profesinya sebagai seorang aktor. Lebih lanjut, Della juga merasa menjadi seorang aktor membuat ia belajar sebagai sebuah karakter baru yang dipercayakan kepadanya.

“Kalau ngomongin soal profesi, aku jujur sangat beruntung, Karena bisa berkecimpung di industri film ini. Dan istilahnya bekerja sesuai dengan passion. Kan ada orang yang passionnya di A, tapi dia harus kerja di B, kan malah jadi istilahnya stress sendiri gitu loh. Dan karena kecintaanku dengan passionku ini, jadi memudahkan aku untuk bekerja lebih baik lagi gitu sih,” cerita Della Dartyan.

“Dan menariknya di industri film ini, ketika kita masuk ke project yang lain, Itu kan kayak benang kosong lagi, kayak kanvas kosong kan. Kita belajar lagi. Kayak dengan karakter yang baru lagi gitu loh. Jadi ngomongin soal bosen tuh justru enggak. Karena kan kita kan belajar terus. Belajar lagi dan lagi gitu. Entah itu genre baru, Entah itu karakter baru gitu. Asal kita milihnya aja yang pintar gitu,” sambungnya.

Della Dartyan (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Meski begitu, bukan berarti karir akting wanita berusia 34 tahun ini selalu berjalan mulus. Ia bercerita ada momen di mana ia hampir kehilangan jati dirinya sebagai seorang Della Dartyan ketika melakoni peran Arini di film Love for Sale selama hampir 4 tahun lamanya.

“Pernah banget, Dan itu terjadi bertahun-tahun. Love For Sale. Karena memang waktu itu film juga, waktu itu kan, ada Love For Sale 2, Ada Arini by Love For Inc. Jadi kayak, Beberapa tahun ya? Dari, 2017, Mulai syuting, Empat tahunan lah. Sekitar empat tahunan. Sebenernya nggak kebawa sih, kayak, tapi aku, bisa memunculkan dia kapan aja, gitu. Buang sosok Arini, me-recall,” imbuh Della Dartyan.

Bukan menjadi perkara mudah bagi Della Dartyan mencoba mengembalikan jati dirinya setelah bermain di film debutnya itu. Namun, untungnya dengan bantuan orang-orang terdekatnya yang mengingatkan siapa itu Della Dartyan dengan kegiatan kesukaannya, akhirnya ia berhasil keluar dari lubang hitam itu.

Della Dartyan (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

“Mungkin karena Love For Sale itu kan, Film pertama kan. Jadi, waktu itu aku mungkin agak kesulitan untuk kembali dan masih bingung nih, cara masuk, pintu keluarnya seperti apa? Dan akhirnya, mulai mencari, dan waktu itu dibantu oleh istrinya Bang Ucup, Bang Ucup itu sutradara dari Love Yourself, karena kan aku emang suka, wall climbing, jadi diajak sama Bang Ucup untuk, ‘Coba yuk kita wall climbing’, karena setelah kita syuting Love For Sale, sekitar sebulanan gitu,” ucap Della Dartyan.

“Aku masih nyangkut, masih nggak bisa, (terasa) aneh aja gitu loh, feeling nya tuh, sad, feeling kayak, ‘Aduh, kok udah kelar sih syutingnya?’ kayak gitu-gitu, hal-hal yang kayak gitu, ‘Gimana ini, gimana ini?’. Akhirnya, ‘Yaudah yuk kita coba. Kita wall climbing di, Purwakarta, di Citatah’, gitu kan. Kita wall climbing kesitu, Dan setelah wall climbing, ‘oh ternyata, aku cuma perlu, mengingatkan diriku lagi siapa Della sebenarnya’, gitu. Jadi, ya itu caranya,” ujarnya.

Semenjak kejadian itu, Della menjadi lebih banyak ngobrol dengan banyak sosok mulai dari pelatih akting hingga aktor senior untuk bisa mengatasi kejadian tersebut dan tidak kembali mengalami kehilangan jati diri.

“Setelah itu jadinya kan punya pengalaman, ‘Oh gimana nih caranya, keluarin ini ya? Gimana caranya pintu masuk, pintu keluar?’. Banyak ngobrol sama acting coach, kayak Om Yayu, kayak Bang Aji, kayak Mas Rukman Rosadi, untuk bagaimana caranya, pintu masuk dan pintu keluarnya sebagai kami ini seorang aktor. Akhirnya ya, dengan banyak belajar itulah dan akhirnya bisa,” tutup Della Dartyan.