Bagikan:

JAKARTA - Kekurangan vitamin B6 biasanya dikaitkan dengan gangguan fungsi kognitif. Sebuah studi baru menyajikan pendekatan baru dalam mempertahankan tingkat B6 dalam tubuh.

Studi pada tikus menemukan bahwa flavonoid alami, 7,8-dihidroksiflavon, dapat secara langsung mengikat dan menghambat enzim piridoksal fosfatase (PDXP) pendegradasi B6, sehingga membantu menjaga kadar B6 di otak.

Penelitian ini mengikuti penelitian sebelumnya dari tim yang sama, dipimpin oleh Antje Gohla, PhD, di Institut Farmakologi dan Toksikologi Universitet Würzburg di Jerman. Penelitian tersebut menunjukkan peningkatan pembelajaran spasial dan kapasitas memori pada tikus ketika piridoksal fosfatase mereka dinonaktifkan.

Hubungan B6 dan kesehatan kognitif

“Beberapa penelitian telah meneliti dampak B6 pada kognisi,” kata Jacqueline Becker, PhD, ahli saraf dan peneliti layanan kesehatan di Fakultas Kedokteran Icahn, Divisi Penyakit Dalam Umum Mount Sinai.

“Secara khusus, menjaga kecukupan vitamin B khususnya vitamin B6, sangat penting untuk sintesis neurotransmitter dan metabolisme homosistein yang optimal. Dan dengan demikian bisa berdampak langsung pada fungsi kognitif.”

“Kekurangan vitamin B6 telah lama dikaitkan dengan gangguan kognitif, khususnya di area yang berhubungan dengan fungsi hippocampus,” kata Becker dikutip dari Medical News Today, Senin, 1 Juli.

Hippocampus merupakan bagian dari sistem limbik, yaitu pusat kendali reaksi emosional. Bagian otak ini terletak di lobus temporal bagian dalam, dekat pusat otak. Hippocampus berfungsi untuk mengolah memori, membantu manusia mengenali objek, serta mengingat dan memahami bahasa yang didengar.

Di otak, kata Becker, B6 “membantu sintesis neurotransmiter – misalnya serotonin, dopamin, asam gamma-aminobutyric – dan membantu mengurangi kadar homosistein dalam darah.”

Dia juga mencatat bahwa B6 ikut berperan dalam mengatur suasana hati, sebuah faktor yang diketahui dalam kesehatan kognitif.

“Disfungsi kognitif adalah gejala utama depresi, khususnya penurunan perhatian dan kecepatan psikomotorik,” jelasnya.

Selain itu, Becker berhipotesis bahwa potensi terapeutik dari pengelolaan B6 perlu dievaluasi secara individual. Dia menyarankan bahwa manfaat terbesar dari konsumsi B6 bisa dirasakan bila dikombinasikan dengan pola makan atau nutrisi yang tepat. Serta dibersamai dengan gaya hidup optimal untuk mendukung kognisi dan kesehatan mental. Misalnya, dengan mengonsumsi vitamin B lainnya (misalnya B12) dan zat gizi mikro lain yang penting untuk kesehatan otak seperti asam folat.