Bagikan:

YOGYAKARTA – Tabir surya atau sunscreen adalah perawatan kulit yang rutin dipakai untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB. Baik dari matahari terik ataupun dari cahaya yang berpendar di sekitar Anda. Terdapat berbagai produk yang memformulasikan sunscreen dengan tingkat SPF yang berbeda-beda. Namun sunscreen berlabel broad spectrum, biasanya memformulasikan tingkat SPF minimal 30. Lantas kalau menggunakan sunscreen SPF 50 apakah tetap aman atau berbahaya?

Dokter kulit merekomendasikan untuk mengaplikasikan tabir surya setiap empat jam sekali jika Anda berada di luar ruangan dan berpotensi besar terpapar matahari. Namun ternyata, melansir The University of Texas MD Anderson Cancer Center, Kamis, 6 Juni, angka SPF yang lebih tinggi tidak berarti perlindungan lebih baik dari kerusakan akibat sinar matahari.

apakah spf 50 bahaya
Ilustrasi anjuran paling tepat memakai sunscreen SPF 50 (Freepik/rawpixel.com)

“SPF yang tinggi salah dipahami karena dianggap aman melindungi. Ada banyak batasan dengan nomor SPF. Orang-orang sering salah mengira bahwa mereka tidak bisa terkena sinar matahari atau mereka bisa berada di bawah sinar matahari lebih lama, misalnya jika memakai sunscreen SPF 100”, jelas dokter kulit Saira George, MD.

Itu berarti, sunscreen dengan SPF 50 juga belum tentu memberikan perlindungan ganda pada kulit daripada SPF 30. Pasalnya, SPF adalah ukuran berapa banyak sinar ultraviolet berbahaya yang diserap atau dipantulkan kulit. Penting dipahami, ada dua jenis sinar ultraviolet, yaitu UVB dan UVA. Masing-masing jenis menembus kulit secara berbeda. Nah, SPF hanya mengacu pada sinar UVB.

Sunscreen dengan SPF 50, sebenarnya tidak jauh berbeda tingkat perlindungannya dengan SPF 30 ataupun SPF 100. Tabir surya SPF 15, memblokir 93 persen radiasi UVB dan SPF 30 memblokir 97 persen. Setelah itu, perbedaan kecil perlindungannya. Pada SPF 50 memblokir 98 persen dan SPF 100 menghentikan 99 persen sinar UVB mencapai kulit Anda.

Sunscreen perlu diaplikasikan secara merata di kulit. Ini tujuannya supaya kulit terlindungi sepenuhnya. Namun masalahnya, ketika memakai tabir surya dengan tingkat SPF tertentu, kita tidak benar-benar tahu secara pasti bagaimana kinerjanya di dunia nyata. Pasalnya, berbagai faktor seperti intensitas sinar matahari dan tingkat pengaplikasiannya tidak dikontrol, jelas George.

Meskipun SPF tinggi pun tidak memberi kepastian seberapa besar perlindungan yang didapatkan untuk mencegah UVA menyentuk kulit. Tetapi saran George, pilih tabir surya setidaknya SPF 30. Pilih pula yang berlabel broad spectrum dan tahan air jika dipakai untuk aktivitas yang berkeringat atau berenang. Selain itu, pilihlah merek yang Anda suka sehingga tidak merasa keberatan menggunakannya secara teratur.

Lantas bagaimana dengan sunscreen spray? Tabir surya semprot memang nyaman. Tetapi pastikan menyemprotkannya secara merata sampai melihat kilau kulit. Hal terpenting meski sudah memakai tabir surya, pakai ulang setiap dua jam sekali. Carilah tempat berteduh dan tetap berada di sana antara jam 10 pagi sampai 4 sore. Anda juga bisa melindungi kepala dengan topi bertepi lebar, ini membantu mencegah matahari langsung menyentuh wajah.