Bagikan:

JAKARTA - Anda pasti pernah mengalami rasa gatal di tenggorokan. Meskipun sedikit mengganggu dan tidak nyaman, biasanya rasa gatal akan segera mereda dengan sendirinya. Namun, terkadang tenggorokan gatal yang terus menerus bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan. 

Erich P. Voigt, MD, profesor di departemen bedah kepala dan leher THT di NYU Langone dan pembawa acara ‌The Otolaryngology Show‌ di Sirius XM Doctor Radio. Dilansir dari Livestrong, Rabu, berbagi penyebab umum tenggorokan terasa gatal dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya.

Mengalami Alergi Musiman

Alergi musiman jadi kemungkinan besar pemicu gejala tenggorokan gatal. Ketika Anda alergi terhadap sesuatu, misalnya serbuk sari, tubuh bereaksi melepaskan bahan kimia yang disebut histamin. Yang mengakibatkan mata gatal, hidung tersumbat, berair dan/atau bersin, serta tenggorokan gatal, kata Dr. Voigt.

Mengalami Alergi Makanan

Seperti alergi musiman, Anda juga bisa mengalami reaksi alergi terhadap makanan. Memang benar, “tenggorokan yang gatal mungkin merupakan indikasi pertama dari alergi [makanan],” kata Dr. Voigt. Ketika tubuh Anda bertemu dengan alergen, dalam hal ini makanan tertentu, imun akan merespon dengan cara melepaskan histamin.

Menghirup Polutan atau Iritan

“Kualitas udara yang buruk, [yaitu udara yang] dipenuhi debu, asap, kabut asap, atau bahan iritan lainnya, dapat menyebabkan tenggorokan gatal,” kata Dr. Voigt.

Tidak hanya polusi udara di luar ruangan yang jadi masalah besar bagi kesehatan paru-paru. Namun, masalah udara di dalam ruangan pun bisa sebabkan masalah kesehatan. Faktanya, penelitian telah menemukan bahwa polutan udara bisa lima kali lipat lebih besar berada dalam ruangan, menurut Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR).

Dan tenggorokan yang gatal bisa jadi dampak kesehatan akibat menghirup polutan udara dalam ruangan. Seiring waktu, paparan kualitas udara dalam ruangan yang buruk dapat memicu atau berkontribusi pada perkembangan infeksi, kanker paru-paru, dan penyakit paru-paru kronis seperti asma, menurut American Lung Association (ALA).

Menderita flu 

Pilek atau infeksi pernapasan umum juga bisa jadi penyebab tenggorokan Anda gatal.

“Virus dan bakteri dapat menginfeksi mata, hidung, dan tenggorokan sehingga menyebabkan tenggorokan gatal,” kata Dr. Voigt. Namun lebih sering, infeksi ini menimbulkan rasa sakit di faring Anda (yaitu sakit tenggorokan), katanya.

Selain sensasi berduri (atau nyeri) di tenggorokan, “infeksi juga dikaitkan dengan gejala tambahan berupa nyeri tubuh, demam, batuk, dan lendir berlebih,” kata Dr. Voigt. Tanda-tanda penyakit yang menyertai ini adalah cara jitu untuk membedakan antara flu biasa dan alergi.

Mengalami Refluks Asam

Refluks asam dapat memperparah tenggorokan dan memicu rasa gatal. Refluks asam terjadi ketika bahan lambung (makanan dan asam lambung serta enzim) naik kerongkongan dari lambung ke tenggorokan, kata Dr. Voigt. Suatu bentuk refluks kronis, "refluks gastroesofageal [GERD] dapat menyebabkan rasa iritasi tenggorokan, tenggorokan berdehem, tenggorokan gatal, dan rasa terbakar pada tenggorokan," katanya. Selain itu, gejala GERD termasuk mulas, regurgitasi makanan atau cairan asam dan nyeri perut bagian atas atau dada, menurut Mayo Clinic.

Merokok

Merokok dapat menimbulkan rasa tajam yang terus-menerus di tenggorokan. Dan efek gatal ini tidak hanya terbatas pada rokok saja. “Vaping, hookah, dan aktivitas apa pun yang melibatkan menghirup zat dapat menyebabkan gejala gatal tenggorokan,” kata Dr. Voigt.

Itu karena merokok dapat memicu rasa tidak nyaman dan peradangan pada tenggorokan. Faktor-faktor seperti panas (dari pembakaran rokok) dan partikel asap dapat merusak jaringan tenggorokan, kata Dr. Voigt.

Belum lagi rokok mengandung karsinogen dan bahan kimia iritan yang juga dapat menyebabkan dehidrasi pada selaput lendir di faring. Sehingga mengakibatkan tenggorokan gatal, menurut Organisasi Alergi Dunia.