YOGYAKARTA – Serangan hama penggulung daun padi bisa memunculkan rasa was-was. Kemunculan hama ini bakal memberikan dampak yang cukup besar terhadap keberhasilan panen padi bila kerusakan daun di fase vegetative (masa bibit daun mulai tumbuh) dan fase generatif (masa pertumbuhan reproduksi tanaman padi dimulai) melampaui ambang batas lebih dari 50 persen. Lantas, bagaimana cara mengatasi hama penggulung daun padi?
Perlu diketahui, hama penggulung daun padi dikenal dengan nama Hama Putih Palsu (HPP). Dalam bahasa latin, hama ini Cnaphalocrocis medinalis.
Menyadur laman Plantix, hama pelipat daun padi muncul di semua lingkungan sawah dan lebih banyak selama musim hujan.
Kelembapan yang tinggi, daerah lahan yang teduh, dan keberadaa gulma berumput dan perbatasan sekitarnya mendukung pengembangan hama.
Selain itu, masih ada beberapa faktor yang dapat memperbanyak jumlah hama penggulung daun padi, seperti area sawah yang diperluas dengan sistem irigasi, penanaman terlalu banyak padi dan kemunculan kembali yang disebabkan oleh beberapa jenis insektisida.
Di daerah tropis, hama ini aktif sepanjang tahun. Sedangkan di negara beriklim sedang, hama pelipat daun padi aktif pada bulan Mei jingga Oktober.
Tanda Serangan Hama Penggulung Daun padi
Menyadur laman resmi Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, serangan hama penggulung daun padi ditandai dengan adanya lipatan pada daun padi. Lipatan tersebut merupakan bentuk kerusakan yang ditimbulkan oleh larva hama putih palsu.
Selain itu, serangan hama penggulung daun padi juga ditandai dengan munculnya ngengat berwarna kuning cokelat, pada sayap depan terdapat 3 pita hitam beterbangan.
Siklus hidup HPP alias hama penggulung daun padi, yakni 30-60 hari. Larva mengerek jaringan hijau daun (klorofil) dari dalam lipatan daun sehingga mengganggu proses fotosintesis, kerusakan yang terjadi adalah adanya warna putih pada daun di pertanaman.
BACA JUGA:
Cara Mengatasi Hama Penggulung Daun Padi
Untuk mengatasi serangan hama penggulung daun padi, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
- Menggunakan varietas yang tahan untuk mencegah wabah.
- Memantau lahan untuk mencari tanda-tanda hama pelipat daun padi.
- Mengurangi jumlah penanaman.
- Memastikan tanaman padi mendapatkan cukup air sepanjang musim tanam.
- Rencanakan pemupukan seimbang dengan menggunakan nitrogen terpisah.
- Manfaatkan perangkap cahaya atau perangkat berperekat untuk menarik dan mengumpulkan serangga dewasa agar tidak bertelur.
- Hilangkan gulma berumput dari lahan dan area disekitarnya.
- Gunakan kayu berduru pada daun untuk mengusir serangga.
- Hindari meninggalkan anakan yang sudah dipotong untuk musim berikutnya.
- Kendalikan penggunaan insektisida sehingga pemangsa (laba-laba, tawon parasite, kumbang predator, katak, dan capung) bisa mengendalikan populasi hama penggulung daun padi.
- Rencanakan pengosongan lahan selama beberapa pekan atau sebulans etelah panen.
- Bajak ladang setelah panen untuk menghilangkan sisa-sisa tanaman.
Demikian informasi tentang cara mengatasi hama penggulung daun padi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.