Bagikan:

YOGYAKARTA – Ahli mengakui bahwa olahraga dapat memperbaiki gejala stres, kecemasan, dan depresi. Namun tidak sepenuhnya diketahui alasannya. Hanya saja banyak teori yang menjelaskan hal tersebut. Penelitian yang membuktikan olahraga bermanfaat memperbaiki suasana hati juga tak sedikit.

Ahli merekomendasikan olahraga yang efektif dapat mengurangi stres, dilakukan selama 150 menit setiap minggu. Jenis olahraganya juga perlu spesifik, yaitu aerobic, termasuk jalan cepat, jogging, bersepeda, dan lainnya. Melansir Medical News Today, Minggu, 24 Maret, terdapat dua teori yang mendasari kenapa stres dan olahraga berkaitan.

Pertama, olahraga dapat meningkatkan ketahanan emosional terhadap stres. Studi yang dilakukan satu dekade lalu, tahun 2014, mengamati 111 peserta dan membandingkan efek tugas yang membuat stres dan tidak membuat stres. Hasil laporan dianalisis dan ternyata berbeda antara orang yang olahraga teratur dan tidak banyak bergerak. Hasilnya menunjukkan, stres menyebabkan penurunan suasana hati akan lebih kecil kemungkinan dialami peserta penelitian yang rutin olahraga.

rutin olahraga tingkatkan ketahanan terhadap stres
Ilustrasi rutin olahraga tingkatkan ketahanan terhadap stres (Freepik)

Penelitian di atas menunjukkan, olahrga teratur dapat meningkatkan ketahanan dan membantu orang mengatasi situasi sulit. Namun penting dicatat, penelitian ini tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat langsung antara tingkat stres dan olahraga. Faktor lain mungkin berperan, termasuk diantaranya kondisi kesehatan. Karena orang yang tidak mengidap penyakit tertentu, asumsinya mereka sehat secara fisik. Ini didukung laporan kunjungan ke rumah sakit yang dikaitkan tingkat stres tinggi pada penderita penyakit kardiovaskular, kegemukan, diabetes, masalah tidur, sakit kepala, penekanan sistem kekebalan tubuh, sakit leher dan punggung.

Penelitian kedua, menyatakan bahwa olahraga mengurangi stres karena memberi waktu diri untuk istirahat. Misalnya, seseorang dapat menurunkan tingkat stres di tempat kerja dengan berjalan-jalan saat istirahat makan siang. Teori tentang “time-out” ini diteliti dalam sekelompok kecil wanita yang mengalami kecemasan. Penelitian ini menemukan bahwa olahraga menurunkan tingkat kecemasan.

Penelitian terbaru, tahun 2021, terhadap siswa sekolah menengah memiliki temuan serupa. Peneliti menemukan bahwa istirahat dengan berolahraga selama 10 menit selama minggu ujian penuh tekanan, menurunkan tingkat stres dan meningkatkan fungsi kognitif.

Merujuk dari tiga penelitian di atas, lantas olahraga yang bagaimana untuk menurunkan stres, meningkatkan ketahanan, dan memperbaiki suasana hati?

Banyak penelitian merekomendasikan olahraga aerobic yang efektif menurunkan stres. Bukan berarti olahraga latihan beban tidak efektif. Hanya saja jenis olahraga ini belum dipelajari dan diteliti secara meluas tentang efeknya pada aspek mental.

Kalau menurut CD (Centers for Disease Control and Prevention), orang harus melakukan latihan aerobic berat selama 150 menit atau 75 menit per minggu yang ideal untuk meningkatkan ketahanan terhadap stres, kecemasan, dan depresi. Orang yang mengalami stres terkait pekerjaan, bisa membagi durasi tersebut dalam waktu yang singkat dalam seminggu. Bisa saat istirahat, pagi hari sebelum bekerja, atau selepas bekerja. Namun penting dipahami dan diukur sesuai kapasitas. Tak perlu memforsir diri untuk mendapatkan manfaat olahraga untuk kesehatan mental dan fisik. Anda cukup seimbang dalam bergerak dan lebih baik membuat jadwal olahraga secara rutin.