Bagikan:

JAKARTA - Binus School Serpong akhirnya buka suka terkait adanya kasus perundungan yang ramai diperbincangkan di media sosial akhir-akhir ini.

Melalui keterangan resmi yang dibagikan, pihak Binus School Serpong menerapkan Zero Tolerance Policy atas kejadian ini terhadap para pelaku.

Selain itu, pihak Binus School Serpong melalui Humas Binus School, Haris Suhendra menjelaskan kalau mereka telah melakukan investigasi intensif terkait kasus ini.

"Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif," kata Haris Suhendra dikutip dari siaran media yang diterima VOI, Rabu, 21 Februari.

Selanjutnya ia menegaskan untuk semua siswa yang diduga sebagai pelaku sudah tidak lagi menjadi bagian dari komunitas Binus School Serpong alias dikeluarkan.

"Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School," lanjutnya.

Namun melihat siswa yang diduga pelaku berada di bawah umur membuat Binus School Serpong enggan membongkar identitas dari para pelaku yang terlibat.

"Menyadari bahwa insiden ini melibatkan anak-anak di bawah umur, kami memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini," pungkas Haris Suhendra.

Sebelumnya dikabarkan kalau putra musisi Vincent Rompies diduga terlibat sebagai pelaku di dalam kasus perundungan ini. Dalam kolom komentar instagram Vincent terdapat akun yang mengatakan kalau putranya tersebut sudah dikeluarkan.

""Halo guys aku mau info, aku salah satu anak dari Binus School Serpong, korban adalah salah satu

teman saya," tulis akun instagram dikutip VOI, Selasa, 20 Februari.

"Anak Vincent, (Legolas) dikeluarkan dari sekolah, Keanu (yang bakar korban dengan korek api) juga di keluarkan, Elang ( mencekik leher korban) juga dikeluarkan," sambungnya.