YOGYAKARTA - Sendi rahang ataupun temporomandibular joint (TMJ) merupakan sendi yang menghubungkan tulang rahang dengan tulang tengkorak. Sendi yang ada di kedua sisi rahang ini berperan buat membuka serta menutup rahang, seperti pada saat mengunyah makanan. Sudahkah kalian mengenal dislokasi rahang?
Mengenal Dislokasi Rahang
Dislokasi rahang terjadi pada saat tulang rahang bawah bergeser dari salah satu ataupun kedua sendi rahang. Keadaan ini menyebabkan sakit di rahang serta kesusahan buat berbicara ataupun makan.
Dislokasi rahang, ataupun yang disebut pula dislokasi temporomandibular joint (TMJ), tidak dapat ditangani secara mandiri. Oleh sebab itu, pengidapnya butuh lekas ke dokter buat memperoleh penanganan.
Penyebab Dislokasi Rahang
Dislokasi rahang bisa muncul tiba-tiba (akut) ataupun bertahap dalam jangka panjang (kronis). Dislokasi rahang kronis biasanya berlangsung akibat pengidapnya membuka mulut sangat lebar serta kuat, misalnya pada saat:
- Menguap terlalu lebar
- Alami kejang
- Membuka mulut sangat lama pada saat mengalami perawatan gigi
- Alami muntah parah
Dislokasi rahang pula dapat terjadi selaku komplikasi akibat pemasangan alat bantu napas (intubasi endotrakeal).
Selain beberapa penyebab umum di atas, dislokasi rahang kronis pula bisa diakibatkan oleh cedera pada rahang. Cedera ini bisa terjadi akibat:
- Kecelakaan
- Jatuh
- Benturan
- Pukulan
- Cedera olahraga
Sedangkan itu, dislokasi rahang kronis biasanya disebabkan akibat dislokasi rahang kronis yang tidak tertangani. Perihal ini menimbulkan posisi tulang rahang tidak wajar dalam waktu yang lama.
Gejala Dislokasi Rahang
Dislokasi rahang dapat terjadi pada salah satu ataupun kedua sendi rahang. Sebagian gejala yang bisa muncul yaitu:
- Nyeri di rahang yang bisa memburuk kala menggerakkan rahang
- Susah makan serta berbicara
- Tidak bisa menutup mulut
- Air liur terus keluar (ngeces)
- Rahang menonjol ke depan
- Posisi gigi serta rahang tidak sejajar (maloklusi)
Pengobatan Dislokasi Rahang
Penanganan dislokasi rahang butuh dilakukan oleh dokter serta ditangani sesegera mungkin buat menghindari kerusakan serta perubahan posisi yang permanen pada sendi rahang
Berikut ini merupakan beberapa prosedur penanganan yang bisa dilakukan oleh dokter:
1. Reduksi Manual
Reduksi manual ataupun reposisi rahang dilakukan dengan mengembalikan rahang ke posisi normal memakai tangan. Saat sebelum prosedur ini dicoba, penderita bakal diberikan bius lokal ataupun total, dan obat pelemas otot (muscle relaxant). Biasanya, reduksi manual dilakukan pada penderita dislokasi kronis.
2. Operasi
Operasi bisa dilakukan bila dislokasi rahang terjadi secara kronis ataupun diiringi dengan patah tulang rahang. Pada operasi ini, dokter bakal membetulkan posisi rahang serta mengencangkan jaringan penyokong, yakni ligamen, antara sendi rahang serta tulang tengkorak.
3. Pemasangan Perban (Barton bandage)
Pemasangan perban bakal dicoba sehabis reduksi manual serta operasi rahang. Tujuannya yaitu buat membatasi gerakan pada rahang sampai penderita sembuh. Perban tersebut dipasang dengan membalut dagu sampai kepala.
Sepanjang proses pengobatan, dokter bisa memberikan suntik botox secara berkala buat memacu pemulihan. Suntik botox pula bakal diberikan kepada penderita dislokasi rahang yang kerap kambuh.
Proses pengobatan dislokasi rahang memerlukan waktu kurang lebih 6 pekan. Sepanjang waktu tersebut, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh penderita, yaitu:
- Mengkonsumsi obat pereda perih yang sudah diresepkan oleh dokter
- Mengkonsumsi makanan lunak ataupun cair
- Tidak membuka mulut terlalu lebar
- Mengompres zona rahang dengan es selama 10 menit tiap 2–3 jam sehari
Sehabis sembuh, dokter bakal menganjurkan pasien buat menjalani latihan otot-otot rahang. Penderita pula dianjurkan senantiasa mengkonsumsi makanan lunak sampai 2 pekan sehabis sembuh.
Komplikasi Dislokasi Rahang
Bila dislokasi rahang tidak ditangani dengan tepat, ada beberapa komplikasi yang bisa timbul, yaitu:
- Cedera di saraf wajah serta pembuluh darah di leher
- Cedera di saluran kuping sehingga menimbulkan gangguan pendengaran
- Dislokasi rahang kambuh
- Pencegahan Dislokasi Rahang
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan buat mengurangi resiko terjadinya dislokasi rahang, yaitu:
- Menggunakan perlengkapan pelindung diri pada saat berolahraga ataupun berkendara
- Menjalani penyembuhan serta kontrol teratur bila mengidap penyakit yang dapat menimbulkan kejang
- Menggunakan mouth guard ataupun perlengkapan pelindung gigi bila mengidap bruxism
- Tidak membuka mulut terlalu lebar serta lama
- Menghindari konsumsi santapan yang berukuran besar secara sekaligus, semacam burger dengan lapisan yang tebal
Selain itu kalian juga bisa “Mengenal Manfaat Ecotherapy” agar bisa tingkatkan kualitas hidup dan kurangi stress di artikel yang sudah kami sediakan.
Jadi setelah mengetahui mengenal dislokasi rahang, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!