YOGYAKARTA – Ecotherapy disebut juga terapi alam atau terapi hijau, yang merupakan praktik berada di alam untuk meningkatkan kesehatan psikologis dan fisiologis. Secara terminologi, istilah ecotherapy mencakup aktivitas berbasis alam dan program terapi alam dengan tujuan meningkatkan kesehatan mental dan kesehatan secara keseluruhan. Penting dicatat, ada perbedaan signifikan antara sekadar menghabiskan waktu di alam dan ekoterapi.
Seorang psikoterapi klinis dan konselor profesional berbasis di Oregon, Patricia Hasbach, Ph.D., terapi alam melibatkan pemandu, konselor, terapis, dan profesional terlatih. Yang mana menurut Hasbach, berjalan-jalan di alam terbuka atau duduk di tepi sungai merupakan terapi bermanfaat tetapi tidak disebut sebagai ekoterapi.
Terapi alam atau ecotherapy, dalah istilah umum untuk program terapi dan aktivitas berbasis alam yang dipandu yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental. Jenis terapi alam antara lain berada di hutan, terapi hortikultura, terapi alam liar, dan terapi dengan bantuan hewan. Terapi alam dapat dilakukan bersama terapis dengan membawa sesi terapi di luar ruangan, misalnya ke kebun atau taman setempat. Anda mungkin berjalan-jalan atau duduk di ruang hijau.
Sebuah studi dilansir Everyday Health, Senin, 8 Januari, mengaitkan ekoterapi dengan pengurangan stres, perbaikan suasana hati, peningkatan kesejahteraan, penurunan depresi dan kecemasan, pengelolaan ADHD pada anak-anak, perbaikan gejala PTSD, dan pengurangan rasa sakit. Terapi jenis ini bisa dilakukan siapapun tetapi sangat membantu bagi orang-orang yang mengalami stres berat dan kelelahan.
Ecotherapy, menurut American Psychological Association (APA) ekoterapi adalah bidang baru yang banyak diteliti untuk mendukung potensi manfaatnya pada kesehatan. Namun konsep alam sebagai penyembuh, sesungguhnya telah ada sejak dahulu kala. Seperti dalam pengobatan Ayurveda kuno yang bergantung pada pendekatan alam atau berbasis alam. Demikian pula pengobatan tradisional Tiongkok, yang didasarkan pada keterhubungan antara manusia dan kekuatan alam.
Para peneliti mulai mempelajari dampak alam pada kesehatan manusia sejak tahun 1970-an. Seiring berjalannya waktu, prinsip ekoterapi yang cukup sederhana ini berkembang untuk kesehatan mental atau praktik terapeutik. Hasbach sendiri mempraktikkan terapi ini dengan berjalan-jalan dengan pasiennya. Sementara di lain waktu di tempat yang tenang, terapis dan pasiennya duduk untuk berbicara.
BACA JUGA:
Jangan salah, ekoterapi juga bisa dilakukan di lingkungan kantor dengan mengamati alam melalui jendela, menghadirkan alam, seperti tumbuhan, ke dalam, dan menggunakan metafora atau teknik visualisasi. Terapi alam juga mencakup terapi dengan bantuan hewan, pengalaman di alam liar, forest bathing, terapi hortikultura, dan lain-lain. Secara praktik, bisa dilakukan dengan berkebun, berjalan atau duduk di ruang hijau subur, hingga menghabiskan waktu bersama hewan peliharaan. Manfaat ecotherapy, diantaranya sebagai berikut:
- Meningkatkan suasana hati dan menghilangkan stres. Menurut penelitian tahun 2019 diterbitkan dalam Science Advances, berinteraksi dengan alam dapat membuat suasana hati Anda lebih baik dan mengurangi stres.
- Meringankan depresi dan kecemasan yang dibuktikan beberapa penelitian dengan menunjukkan bahwa mengakses ruang hijau dan biru, dikaitkan dengan rendahnya risiko gangguan kecemasan dan tingkat kesehatan mental yang baik.
- Ecotherapy membantu gejala gangguan stres pasca trauma (PTSD) dengan terapi alam liar, terapi petualangan, dan terapi berbasis ruang hijau.
- Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.
- Meningkatkan manajemen ADHD pada anak-anak.
- Meredakan sakit bagi pasien yang menjalani prosedur medis dan selama pemulihan.
Mengacu dari penjelasan tentang manfaat ecotherapy atau terapi alam di atas, Anda bisa mempraktikkannya. Namun penting untuk berkonsultasi dan mendapatkan dampingan profesional pasalnya perlu pertimbangan keamanan. Untuk melakukannya sendiri di sekitar rumah, Anda bisa menikmati aktivitas bercengkerama dengan alam untuk relaksasi.