YOGYAKARTA – Di samping lamanya sudah berkomitmen, penelitian longitudinal menunjukkan peningkatan kepuasan seksual banyak terjadi pada tahun pertama hubungan. Mulai tahun kedua, kepuasan cenderung menurun. Lantas apa indikator dan penyebabnya?
Banyak pasangan memahami bahwa kepuasan seksual tidak hanya berkaitan dengan kehidupan di dalam kamar. Tetapi juga berkaitan dengan bagaimana cara menyenangkan satu sama lain dan mengembangkan keintiman emosional lebih mendalam. Namun di sisi lain, tampaknya bagaimana setiap orang yang berpasangan belajar satu sama lain, juga berperan dalam kepuasan seksual.
Sebuah studi terbadi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior berupaya mengatasi penurunan kepuasan seksual yang berubah seiring dengan durasi hubungan. Studi ini, peneliti menganalisis data longitudinal dari orang dewasa Jerman sebanyak 2.814 peserta. Semuanya berusia muda hingga paruh baya, antara 25-41 tahun. Tiga gelombang data dimasukkan dengan selang waktu sekitar 1 tahun.
Hasil utama, atau pada tahun pertama, peserta menjawab pertanyaan “Seberapa puaskan Anda dengan kehidupan seks Anda?” dengan jawaban 10 (sangat puas). Tahun pertama, menurut penelitian dilansir Psychology Today, Senin, 4 Desember, berbeda dengan paruh kedua hubungan. Dengan kata lain, pada paruh pertama dan kedua mungkin pasangan masih mendapatkan kepuasan seksual. Namun rata-rata pada tahun kedua, mengalami penurunan. Indikatornya adalah frekuensi hubungan seksual dan saling belajar dari setiap orang yang berpasangan.
Tentu saja, penurunan frekuensi hubungan seksual besar pengaruhnya pada kepuasan seksual. Penurunan ini mungkin juga disebabkan berkurangnya gairah seksual. Menurut peneliti Justin J. Lehmiller, Ph.D., menjaga gairah tetap hidup berarti melakukan aktivitas baru secara rutin. Dengan kata lain, harus selalu ada variabilitas individu. Menurunnya kepuasan seksual tak dapat dihindari, apalagi melakukan hal yang monoton dan sama. Tambah Lehmiler, cara paling teruji dan benar untuk mencegah penurunan kepuasan seksual, adalah dengan memasukkan hal-hal baru dan berbeda serta memperluas cakrawala seksual Anda bersama pasangan Anda.
BACA JUGA:
Menurut Gary Brown, Ph.D., terapis pernikahan dan keluarga berlisensi yang berbasis di Los Angeles, beraksperimen dan fokus dengan latihan sensasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan seksual. Tambahnya lagi dilansir Self, penting untuk mencoba berhubungan seks terjadwal dan spontanitas. Keduanya memiliki sensasi yang berbeda dan memperkaya pengalaman seksual Anda bersama pasangan.
Selain itu, buatlah roda gairah yang berisi 12 bagian. Saran pendiri Loveology, Ava Cadell, Ph.D., Anda dan pasangan harus bergiliran menulis aktivitas romantis atau seksual di setiap bagian. Selain saran dan rekomendasis di atas, mencegah penurunan kepuasan seksual juga perlu membangun komunikasi yang sehat setiap harinya untuk mengenali pasangan lebih dalam.