YOGYAKARTA – Bersikap terbuka untuk menjalin pertemanan baru, atau terbuka pada teman dekat serta pasangan, tidak selalu mudah bagi beberapa orang. Keterbukaan kadang menimbulkan tekanan emosional dan jujur soal sisi rentan pada orang lain. Tentu bagi orang dengan karakter tertentu, lebih mudah membangun tembok tinggi dan bersembunyi dibaliknya. Kenapa seseorang tak suka membuka diri untuk pertemanan baru bahkan pada sahabat atau pasangannya? Ini penyebabnya.
1. Memiliki masa lalu yang buruk
Beberapa orang mungkin memiliki masa lalu yang buruk. Karena itu, mereka sulit terbuka pada orang lain sebagai mekanisme pertahanan diri. Bukan karena mereka tak mampu bersikap jujur dan apa adanya, tetapi pengalaman buruk membentuknya untuk mengambil jarak aman. Pengalaman traumatis, membuat seseorang takut mengungkapkan perasaannya karena kerentanan tersebut dianggapnya bisa menyerang balik.
2. Kepribadian
Jika seseorang termasuk pribadi yang pendiam, atau introvert, dapat dimengerti bahwa mereka jarang membiarkan orang lain mengetahui apa yang dipikirkan atau rasakan. Mereka lebih suka menyimpan informasi personal untuk diri mereka sendiri. Kepribadian, merupakan salah satu penyebab kenapa seseorang tertutup. Bukan tak mungkin bisa diubah, tetapi orang dengan kepribadian introvert perlu belajar keterampilan membuka diri secara perlahan dan tetap nyaman menjadi diri sendiri.
3. Pengaruh keluarga dan pendidikan
Seseorang mungkin jadi pendiam, tertutup, dan tidak terampil bersosial karena dibesarkan keluarga dengan karakter yang sama. Mereka dibesarkan dalam lingkup yang menetapkan aturan melarang segala bentuk ekspresi. Melansir LovePanky, Senin, 20 November, Anda mungkin banyak menghabiskan masa kecil bermain sendiri atau bersama saudara kandung saja. Sehingga ketika ke luar rumah, tak lihai dalam menjalin pertemanan baru atau membutuhkan waktu lama mendapatkan teman.
4. Selalu curiga pada orang lain
Faktor ketiga yang menyebabkan seseorang tak pandai membuka diri, adalah karena pengalaman masa lalu yang buruk membentuk rasa curiga pada orang lain. Misalnya terputus dengan masyarakat karena pernah dikhianati. Pengalaman negatif terkait keterbukaan dapat dengan mudah menyebabkan seseorang berhenti melakukannya kembali untuk mencegah pengalaman buruk terulang.
BACA JUGA:
5. Merasa rendah diri
Beberapa orang tidak mau membuka diri karena menganggap dirinya tidak menarik atau tidak penting. Citra diri negatif tersebut mengarah pada pembatasan diri untuk membuka pertemanan lebih luas. Orang-orang dengan citra diri negatif, selalu percaya bahwa orang lain menilai mereka atas setiap tindakan, penampilan, dan keahlian. Padahal, setiap orang memiliki aspek “kehadiran” yang bermakna sehingga bisa menjalin relasi yang sehat.
Kelima penyebab tak suka membuka diri di atas, bisa di atasi secara bertahap. Mulai dari menyadari butuh berteman sebagai makhluk sosial hingga belajar menerima kerentanan dan menemukan minat yang sama dengan orang-orang yang diajak berteman.