JAKARTA - Tanggal 10 November diperingti sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa pahlawan Indonesia. Frislly Herlind mengatakan bahwa pahlawan nasional favoritnya adalah RA Kartini karena merupakan sosok yang memberi keberanian bagi siapa pun untuk menyuarakan pendapat.
“Ibu RA Kartini itu aku suka banget. Amazed (terpukau) sama cerita tentang beliau, gimana caranya dia meyakinkan banyak orang kalau perempuan atau siapa pun itu bebas untuk bersuara,” kata Frislly Herlind dikutip dari ANTARA, Kamis, 10 November.
Frislly Herlind mengaku sering mendengar kisah-kisah tentang RA Kartini, baik mengenai perjuangannya untuk hak-hak perempuan, hingga upaya Kartini untuk memperjuangkan kebebasan berpendapat. Oleh karena itu, ia juga berpandangan bahwa sosok RA Kartini dapat menjadi acuan bagi para generasi muda agar berani bersuara.
“Sampai saat ini, dengan berkembangnya media sosial, ternyata masih banyak orang yang takut untuk bersuara,” kata Frislly Herlind.
Akan tetapi, tutur Frislly Herlind melanjutkan, ketika seseorang menyadari bahwa berani menyuarakan pendapat dan sudut pandang masing-masing adalah hal yang penting dan dibutuhkan, maka nilai-nilai perjuangan yang ditunjukkan oleh Kartini akan memberi tambahan keberanian.
“Menurutku, sih, gitu, mendapat tambahan power (kekuatan). Extra power (kekuatan tambahan) dari beliau,” kata Frislly.
BACA JUGA:
Sementara itu, lawan main Frislly pada film "Perjamuan Iblis" Putri Ayudya menjadikan Soeharsikin, istri pahlawan nasional Tjokroaminoto, dan Presiden Ketiga Republik Indonesia BJ Habibie sebagai tokoh inspiratif yang dapat menjadi panutan bagi generasi muda.
Bagi Putri, Soeharsikin merupakan salah satu contoh dari pahlawan yang tidak terlihat, yang berhasil mendampingi Tjokroaminoto hingga menjadi sosok yang berpengaruh.
Sedangkan, terkait dengan BJ Habibie, Putri mengagumi kontribusi Habibie untuk pendidikan Indonesia.
“Menurutku, Pak Habibie adalah salah satu orang yang memperjuangkan pendidikan di Indonesia,” ucap Putri.