Mengenal Gejala dan Penyebab Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Dialami Babe Cabita
Ilustrasi gejala dan penyebab anemia aplastik yang dialami komedian Babe Cabita (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Komedian Babe Cabita dikabarkan mengalami penyakit yang cukup langka. Setelah divonis sakit demam berdarah dengue (DBD) namun demam tak kunjung mereda. Ayah dua anak ini mengaku tidak seperti gejala DBD yang turun hanya trombositnya, tetapi leukosit darah putih dan HB juga ikut turun. Pemeriksaan lanjutan diambil dari sumsum tulang belakang hingga akhirnya divonis anemia aplastik.

gejala dan penyebab anemia aplastik
Ilustrasi Babe Cabita menderita penyakit anemia aplastik (Sumber foto: Instagram/@babecabiita)

Anemia aplastik adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru. Kondisi ini membuat penderitanya sering kelelahan dan rentan terhadap infeksi serta pendarahan yang tidak terkontrol. Melansir laman Mayo Clinic, Selasa, 5 September, penyakit ini merupakan kondisi langka dan serius. Pasalnya, anemia aplastik dapat berkembang pada usia berapa pun dan terjadi secara tiba-tiba. Perawatan diperlukan, termasuk mengonsumsi obat-obatan resep dokter ahli hingga pada kondisi berat diperlukan transplantasi sumsum tulang belakang.

Gejala anemia aplastik

Kerap kali anemia aplastik tidak memiliki gejala. Namun gejalanya bisa dikenali dengan tanda sering kelelahan, sesak napas, detak jantung cepat atau tidak teratur, kulit pucat, sering infeksi dan berkepanjangan, memar yang tidak dapat dijelaskan dan mudah terjadi, mimisan dan gusi berdarah, pendarahan berkepanjangan akibat luka, ruam kulit, pusing, sakit kepala, dan demam.

Karena anemia aplastik bisa dialami dalam jangka waktu yang pendek tetapi bisa berkembang menjadi kronis, maka diperlukan perawatan yang tepat di bawah pantauan medis.

Penyebab anemia aplastik

Penyakit langka yang dialami comedian Babe Cabita ini, disebabkan rusaknya sel induk di sumsum tulang belakang penghasil sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Akibatnya, sumsum tulang menjadi kosong atau disebut aplastik atau hanya mengandung sedikit sel darah atau hipoplastik.

gejala dan penyebab anemia aplastik
Ilustrasi gejala dan penyebab anemia aplastik yang dialami komedian Babe Cabita (Freepik/DCStudio)

Perlu dipahami, sumsum tulang belakang adalah bahan berwarna merah dan bertekstur kenyal terletak di dalam tulang yang bertugas menghasilkan sel darah. Paling umum, anemia aplastik disebabkan sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel induk sumsum tulang belakang. Faktor lain yang dapat melukai sumsu tulang dan memengaruhi produksi sel darah antara lain:

  1. Perawatan radiasi dan kemoterapi yang dilakukan untuk membunuh sel kanker. Anemia aplastik merupakan efek samping sementara dari pengobatan ini.
  2. Paparan kimia beracun seperti yang digunakan dalam pestisida, insektisida, dan bensena. Jenis anemia ini mungkin membaik jika pasien menghindari paparan berulang terhadap bahan kimia tersebut.
  3. Obat-obat tertentu yang diminum untuk mengobati rheumatoid arthritis dan beberapa antiobiotik dapat menyebabkan anemia aplastik.
  4. Gangguan autoimun yang mana sistem kekebalan menyerang sel sehat dan mungkin menyerang sel induk di sumsum tulang belakang.
  5. Infeksi virus hepatitis, Epstein-Barr, cytomegalovirus, parvovirus B19, dan HIV dikaitkan dengan anemia aplastik.
  6. Wanita hamil dengan sistem kekebalan dalam kondisi tertentu, mungkin menyerang sumsu tulang selama masa kehamilan.

Di samping enam pemicu di atas, mungkin terdapat faktor yang tidak diketahui dan dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab anemia aplastik. Selain itu, anak-anak yang lahir dengan penyakit anemia fanconi yang ditandai memiliki cacat lahir, tubuh lebih kecil dari rata-rata, dan anggota tubuh kurang berkembang, juga dapat mengalami anemia aplastik.